BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Cabang Al-Qaidah di Irak hari Senin (13/8/2012) menyatakan bertanggung untuk pemboman ganda yang menargetkan unit kontraterorisme di Baghdad bulan lalu.
Pernyataan Al-Qaidah tersebut mengatakan 70 orang tewas dalam serangan 31 Juli di markas keamanan. Pemerintah dan pejabat keamanan menyebut jumlah korban tewas untuk semua kekerasan yang melanda ibukota hari itu hanya 21.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Senin di situs peuang Islam, Negara Islam Irak, cabang Al-Qaidah Irak, mengatakan sekelompok "Mukmin dari orang-orang Sunni" menyerang sebuah unit yang merupakan bagian dari pasukan pro-Iran di negara itu. Iran adalah tenaga pembangkit Syiah daerah.
Kelompok pejuang Islam juga menyatakan bertanggung jawab atas 27 penembakan dan serangan lain pada pejabat pemerintah dan keamanan dari 17 Juni sampai 20 Juli.
Pasukan keamanan dan kantor-kantor pemerintah adalah target utama bagi pejuang Islam Sunni yang berusaha merongrong otoritas pemerintah Irak yang dipimpin Syi'ah.
Secara umum, Al-Qaidah di Irak tidak memulai serangan atau beroperasi di luar perbatasan Irak. Tapi di awal 2012, pemimpin tertinggi Al-Qaidah saat ini, Syaikh Ayman al-Zawahri mendesak pejuang Islam Irak untuk mendukung pemberontakan berbasis Sunni di negara tetangga Suriah melawan Presiden Bashar Assad, yang merupakan anggota sekte Syi'ah Alawit. (by/guardian)