THAILAND SELATAN (voa-islam.com) - Beberapa Muslim Kamboja telah bergabung jaringan mujahidin Patani di wilayah Thailand selatan jauh yang dilanda kekerasan, kata panglima militer Prayuth Chan-ocha Selasa (21/8/2012).
Panglima militer Thailand tersebut telah meminta pihak berwenang untuk memonitor imigran Muslim Kamboja untuk memastikan mereka kembali ke negara mereka ketika izin masuk satu bulan mereka berakhir.
Menurut Jenderal Prayuth, tidak semua dari mereka telah kembali ke Kamboja.
Tentara sedang meminta Biro Imigrasi dan Departemen Bea Cukai tentang keberadaan Muslim Kamboja, katanya.
Kepala militer mengatakan kebanyakan Muslim Kamboja yang masuk Thailand bepergian melalui negara-negara tetangga, khususnya Malaysia, untuk mencari pekerjaan.
Jenderal Prayuth menanggapi pernyataan yang dibuat oleh Wakil Perdana Menteri Yutthasak Sasiprapa pada hari Senin bahwa sekitar 1.000 Muslim Kamboja memasuki Thailand melalui pos pemeriksaan perbatasan di provinsi timur setiap bulan.
Jenderal Yutthasak juga merasa prihatin warga Kamboja bisa terlibat dengan perjuangan pemisahan diri umat Muslim di Thailand Selatan.
Jenderal Yutthasak mengatakan kemarin ia telah memerintahkan Biro Imigrasi untuk memeriksa sejumlah Muslim Kamboja yang memasuki dan meninggalkan Thailand untuk memantau pergerakan mereka.
Dia mengatakan wakil kepala polisi Jenderal Polisi Adul Saengsingkaew akan memberikan informasi dari Biro Imigrasi dalam dua hari.
Jenderal Prayuth mengatakan Militer ke-1 telah melaporkan sekitar 30-100 Muslim Kamboja memasuki Thailand di Sa Kaeo, Chanthaburi dan provinsi Trat setiap bulan dan melakukan perjalanan ke Thailand Selatan. Tentara akan bekerja sama dengan polisi Departemen imigrasi dan Bea Cukai untuk memeriksa informasi tersebut, katanya.
"Alasan utama mereka meninggalkan Kamboja adalah kemiskinan. Mereka tidak memiliki pekerjaan di tanah air mereka,. Sehingga mereka harus bekerja di tempat lain," katanya. "Sebagian besar dari mereka tidak bertujuan untuk terlibat dalam terorisme ... tapi mereka mungkin memberikan dukungan keuangan secara langsung." Yutthasak mengatakan.(by/bp)