AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Taliban hari Sabtu (15/9/2012) menyatakan bertanggung jawab atas serangan pada sebuah markas militer yang pejabat AS katakan menewaskan dua anggota marinir mereka, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas film yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Camp Bastion, di provinsi selatan Helmand berada dibawah serangan mortar, roket berpeluncur granat, dan senapan serbu ringan pada Jum'at malam.
Serangan tersebut juga melukai beberapa prajurit lain.
Tujuan dari serangan tersebut adalah balas dendam terhadap Amerika untuk film anti Nabi Muhammad, kata juru bicara Taliban, Qari Yusuf.
Pangeran Harry berada di Kamp Bastion saat terjadinya serangan namun sayangnya dia tidak terluka atau terbunuh.
Awal pekan ini Taliban Afghanistan mengatakan mereka akan melakukan apapun dengan kekuatan mereka untuk membunuh atau menangkap cucu Ratu Elizabeth dalam apa yang mereka sebut sebagai "Operasi Harry."
ISAF belum mengkonfirmasi kewarganegaraan dari dua orang yang tewas dalam serangan di pangkalan tersebut.
Kemarahan menyebar di negara-negara Muslim menyusul munculnya film yang menghina Nabi Muhammad berjudul "Innocence of Muslim" garapan seorang warga Kristen AmeriKa Nakoula Basseley Nakoula (Sam Bacile merupakan nama samaran pelaku di YouTube-Red).
Setelah perilisan film tersebut, protes kemarahan anti AS oleh umat Muslim terjadi di Libya, Mesir dan negara-negara Muslim lainnya. Protes kekerasan di Libya menyebabkan kematian empat orang Amerika, termasuk duta besar AS, Christoper Stevans. (by/Reuters)