Kabul (voa-islam.com) Seorang pembom bunuh diri dengan mobil menewaskan 12 orang, sembilan di antaranya warga asing, kata para pejabat. Dalam serangan yang berlangung dipagi hari, yang diklaim oleh kelompok bersenjata yang mengatakan serangan itu sebagai balasan terhadap film anti-Islam, dan menghujat Nabi.
Mereka yang tewas para pekerja asing, yaitu perusahaan kurir internasional, kata pejabat polisi Afghanistan. Delapan pekerja Afghanistan terluka dalam ledakan itu, Selasa.
"Pada sekitar 06:45 [0215 GMT] seorang pembom bunuh diri menggunakan sedan meledakkan dirinya di jalan menuju bandara internasional Kabu. Akibatnya, sembilan pekerja dari sebuah perusahaan asing dan tiga warga sipil Afghanistan yang tewas. Dan dua polisi mengalami luka", kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, seorang pejabat keamanan Barat mengatakan sembilan warga asing tewas. "Telah berlangsung bom bunuh diri di samping sebuah minivan, yang membawa orang asing. Ada banyak korban," kata kepala polisi Kabul Mohammad Ayoub Salangi kepada kantor berita AFP, Selasa.
Juru bicara NATO dan International Security Assistance Force (ISAF) mengkonfirmasi ledakan dekat bandara, tetapi mengatakan tidak ada laporan saat korban di antara personilnya.
Al Jazeera Bernard Smith, melaporkan dari Kabul, mengatakan bahwa menurut sumber-sumber lokal mengatakan, kendaraan yang dihantam bom bunuh idir itu, "tampaknya membawa orang asing".
Kelompok bersenjata dari Hezb-i-Islami, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan hal itu dilakukan oleh seorang wanita untuk membalas film buatan AS yang dianggap menghina Islam, Selasa.
Klaim itu dibuat oleh juru bicara Zubair Sidiqi melalui telepon kepada AFP dari sebuah lokasi yang dirahasiakan. Hal ini sangat langka bagi kelompok faksi Hizb Islami, yang mengklaim melakukan serangan bunuh diri di Afghanistan. Hal ini juga jarang bagi perempuan untuk melakukan serangan bunuh diri.
Hezb-i-Islami adalah kedua kelompok bersenjata terbesar di Afghanistan setelah Taliban, yang dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar, mantan perdana menteri.
Serangan itu terjadi sehari setelah protes berubah menjadi kekerasan untuk pertama kalinya di Afghanistan terhadap film Innocence of Muslim, karena ratusan orang yang marah melemparkan batu di sebuah pangkalan militer AS, bentrok dengan polisi dan berteriak "Matilah Amerika".
Saksi mengatakan ada asap membubung ke langit dan segera polisi menyebar ke tempat terjadinya serangan, dan mengamankan tempat terjadinya peristiwa itu. af/aljz.