ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Gerakan Taliban Pakistan hari Kamis (22/11/2012) bersumpah akan menyerang sasaran-sasaran di India sebagai pembalasan atas eksekusi negara itu terhadap Mohammad Ajmal Amir Kasab, satu-satunya mujahidin yang selamat dari skuad pejuang Islam pemberani yang bertanggung jawab atas serangaan Mumbai yang menewaskan 166 orang pada tahun 2008.
Mohammad Ajmal Kasab digantung diam-diam pada Rabu (21/12/2012) di tengah kerahasiaan besar, menggarisbawahi sensitivitas politik, pembantaian 26 November 2008, yang masih melemparkan selubung atas hubungan antara dua negara pemilik senjata nuklir Pakistan dan India.
"Kami telah memutuskan untuk menargetkan India untuk membalas pembunuhan Ajmal Kasab," kata juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan melalui telepon dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Ehsan menuntut India untuk mengembalikan jenazah Ajmal Kasab.
"Jika mereka tidak mengembalikan jenazahnya kepada kami atau keluarganya, kita akan menangkap para warga India dan tidak akan mengembalikan mayat-mayat mereka," katanya, menambahkan bahwa Taliban akan mencoba untuk menyerang sasaran-sasaran India "di mana saja".
Taliban Pakistan, yang dekat dengan Al-Qaidah, dipandang sebagai salah satu ancaman keamanan terbesar di Pakistan dan disalahkan untuk banyak serangan bom jibaku di seluruh negeri. Mereka belum pernah melakukan serangan besar di luar negeri.
Mohammad Ajmal Kasab didakwa dengan 86 pelanggaran, termasuk pembunuhan dan melancarkan perang terhadap negara India, yang dimuat dalam lembar dakwaaan setebal lebih dari 11.000 halaman.
..Kami telah memutuskan untuk menargetkan India untuk membalas pembunuhan Ajmal Kasab..
Ini adalah pertama kalinya pidana mati telah dilakukan di India sejak tahun 2004. Pemerintah India menghadapi tekanan dari warganya untuk mengeksekusi Kasab dengan segera, dan pemerintah meresponnya dengan melakukan proses banding dan eksekusi secara cepat, yang biasanya sering memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Menteri Dalam Negeri Sushil Kumar Shinde mengatakan kementerian mengirim permohonan grasi Kasab ke presiden India Mukherjee pada 16 Oktober dan ia menolaknya pada 5 November.
Serangan Mumbai pada November 2008 merupakan rangkaian serangan terkoordinasi yang dilakukan oleh mujahidin yang terjadi serentak di sejumlah tempat di sekitar kota Mumbai, ibukota finansial dan kota terbesar di India, pada 26 November 2008 yang berlanjut sampai dengan 29 November. Sekurang-kurangnya 166 orang, termasuk sekurang-kurangnya 22 warga asing, dipastikan menjadi korban, sementara sekitar 370 orang cedera. Para pelaku melakukan serangkaian penembakan, peledakan, dan penyanderaan. Serangan-serangan tersebut terjadi di stasiun kereta api Chhatrapati Shivaji Terminus (CST) yang ramai; dua hotel lima bintang yaitu Oberoi/Trident dan Taj Mahal Palace; Kafe Leopold, sebuah restoran yang terkenal di kalangan turis; Rumah Sakit Cama; gedung pusat komunitas Yahudi Mumbai Chabad House; dan kantor polisi. (by/Reuters, wikipedia)