TIMBUKTU, MALI UTARA (voa-islam.com) - Beberapa lusin mujahidin Aljazair telah tiba di Timbuktu untuk mendukung kelompok-kelompok pejuang Islam bersenjata yang mengendalikan Mali utara, sumber-sumber keamanan mengatakan pada Ahad (25/11/2012).
"Puluhan mujahidin Aljazair tiba di Timbuktu akhir pekan ini untuk memperkuat kamp AQIM (Al-Qaeda di Maghreb Islam)," kata seorang sumber keamanan regional kepada AFP.
Dia mengatakan kota dongeng Timbuktu telah "semakin menjadi markas AQIM di Mali utara."
Timbuktu telah berada di bawah kendali kelompok pejuang Islam Anshar Dine, sekutu Al-Qaidah.
Sebuah sumber keamanan Mali mengkonfirmasi berita tersebut, mengatakan "kedatangan lebih banyak bala bantuan pejuang Islam" sedang dinantikan.
Seorang penghuni Timbuktu, merupakan mantan pejabat pemerintah setempat mengatakan kepada AFP tanpa menyebut nama bahwa ia telah melihat orang-orang "berkulit terang," mengacu pada orang Arab, tiba pada hari Sabtu dan Ahad di barak-barak militer.
Mali utara yang gersang dan luas jatuh ke tangan Anshar Dine, AQIM dan Gerakan untuk Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO), setelah kudeta militer di Bamako pada bulan Maret.
Para pejuang Islam awalnya awalnya berjuang bersama orang-orang nomaden suku Tuareg yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembebasan Azawad (MNLA) untuk merebut kendali atas utara gurun luas Mali menyusul kudeta militer pada 22 Maret lalu.
Tapi kelompok pejuang Islam, yang bertujuan menegakkan hukum Syariah Islam di wilayah tersebut, akhirnya pada akhir Juni merebut wilayah itu dari sekutu mereka yang lebih sekuler pemberontak Tuareg, yang berjuang untuk mendirikan sebuah negara merdeka.
Pendudukan kelompok pejuang Islam terhadap wilayah gurun yang luasnya dua per tiga dari Mali tersebut telah menimbulkan kekhawatiran Barat dan sekutunya bahwa tempat itu bisa dijadikan markas untuk serangan terhadap Afrika dan Eropa.
Pada sebuah KTT darurat awal bulan ini, para pemimpin Afrika barat menyetujui pengiriman sebuah kekuatan militer terdiri dari 3.300 pasukan untuk merebut kembali bagian utara Mali dari para pejuang Islam. (by/AFP)