View Full Version
Jum'at, 04 Jan 2013

Kelompok Ansar Dine Akhiri Pembicaraan Damai dengan Pemerintah Mali

MALI (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Ansar Dine mengatakan telah menghentikan gencatan senjata yang kelompok itu setujui dengan pemerintah Mali bulan lalu, menuduh Bamako membuat olok-olok terhadap pembicaraan damai dengan bersiap-siap untuk perang.

Ansar Dine adalah salah satu kelompok Islam bersenjata utama yang mengendalikan gurun luas Mali utara sejak pemberontakan pada bulan April yang Barat dan negara-negara berkuasa lainnya takut bisa memberikan surga bagi kelompok pejuang Islam untuk merencanakan serangan internasional.

"Ansar Dine tidak punya pilihan selain untuk menangguhkan tawaran untuk menghentikan permusuhan, yang susah payah diupayakan oleh mediator tetapi diejek oleh pemerintah Mali," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan tanggal 26 Desember dan dilihat oleh Reuters pada hari Jumat.

"Ansar Dine belum melihat adanya keinginan yang tulus pada bagian dari pemerintah Mali untuk perdamaian," kata kelompok itu. "Sebaliknya, sementara delegasi kami berada di Ouagadhougou (ibukota Burkina Faso) untuk membuka perundingan, pemerintah Mali masih tinggal oleh perang dan makian," kata kelompok itu.

Pemerintah Mali, Ansar Dine, dan kelompok pemberontak sekuler suku Tuareg, MNLA sepakat untuk mengakhiri permusuhan dengan pembicaraan damai yang diselenggarakan oleh mediator regional Burkina Faso pada 5 Desember tahun lalu.

Upaya diplomatik untuk menyelesaikan perdamaian dengan Ansar Dine dan MNLA bagaimanapun bertepatan dengan persiapan untuk pengerahan ribuan tentara Afrika yang didukung Barat untuk merebut kembali Mali utara dari pejuang Islam.

Dewan Keamanan PBB pada 20 Desember memberi wewenang intervensi dan juga memberikan wewenang kepada Uni Eropa dan negara-negara anggota PBB untuk membantu membangun pasukan keamanan Mali untuk berperang. (an/wb)


latestnews

View Full Version