BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Mujahidin Suriah yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad hari Jum'at (11/1/2013) merebut secara penuh kontrol sebuah pangkalan udara strategis di wilayah barat laut, kata para aktivis.
Pangkalan udara Taftanaz di provinsi utara Idlib dianggap sebagai lapangan terbesar di utara negara itu untuk helikopter-helikopeter yang digunakan untuk mengebom wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak dan memberikan pasokan kepada pasukan pemerintah.
Para mujahidin dari afiliasi Al-Qaidah, Jabhat Al-Nusrah dan kelompok mujahidin lainnya telah bertempur selama berpekan-pekan untuk menguasai fasilitas luas dan memecahkan pertahanan pangkalan itu pada Rabu malam. Para aktivis mengatakan para pejuang Islam menguasai gedung-gedung, amunisi dan peralatan militer setelah pertempuran ganas saat fajar.
"Sampai sekarang, para pejuang Islam mengontrol penuh pangkalan udara tersebut," kata aktivis yang berbasis di Idlib Mohammad Kanaan.
Rami Abdul-Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan pangkalan Talfanaz adalah bandara militer besar pertama yang jatuh ke tangan pejuang Suriah. Dia mengatakan, pesawat tempur pemerintah membombardir pangkalan itu setelah diambil alih oleh pejuang Suriah, namun laporan itu belum bisa segera dikonfirmasi.
Para pejuang Islam yang telah mengepung Taftanaz selama berbulan-bulan, meluncurkan serangan baru atas pangkalan tersebut pada awal November. Meskipun kejatuhan Talfanaz akan mempermalukan rezim, itu hanya akan sedikit menghentikan serangan udara oleh jet-jet tempur pemerintah, yang banyak berasal dari pangkalan-pangkalan jauh di selatan.
..Sampai sekarang, para pejuang Islam mengontrol penuh pangkalan udara tersebut..
Taftanaz terletak di dekat jalan raya antara ibukota Damaskus dan kota utara Aleppo, front utama dalam perang sipil yang telah berada di jalan buntu selama berbulan-bulan.
Para aktivis memperkirakan bahwa sekitar 700 pejuang Suriah terlibat dalam serangan pada Taftanaz, hampir semua dari mereka adalah pejuang Islam. Mereka termasuk para anggota Jabhat al-Nusrah, yang berafiliasi dengan Al-Qaidah, dan kelompok dengan ideologi Islam yang sama.
Anggota Jabhat Al-Nusra, yang telah dicap AS sebagai organisasi teroris, telah berada di antara para pejuang yang paling efektif dalam pertempuran pejuang Suriah untuk menggulingkan Assad.
Serangan para pejuang Suriah tersebut adalah bagian dari kampanye yang lebih luas untuk memotong lebih jauh supremasi udara pemerintah Suriah, yang telah semakin diandalkan selama tahun lalu ketika rezim Assad kehilangan kendali atas petak-petak besar dari wilayahnya. Serangan udara oleh pesawat tempur dan helikopter pemerintah telah membuktikan sebagai hambatan utama bagi para pejuang oposisi.
Pihak oposisi sendiri telah merebut beberapa pangkalan pertahanan udara lainnya milik pemerintah Suriah di utara dan pinggiran kota Damaskus, menyita banyak senjata dan amunisi, tetapi dalam banyak kasus tidak berhasil mempertahankan fasilitas tersebut karena langsung dibombardir oleh serangan udara pasukan rezim Bashar Al-Assad. (an/AP)