View Full Version
Senin, 22 Apr 2013

AQAP: Kesyahidan Komandan Al-Qadhi Karena Penghianatan Ayah dan Anak

YAMAN (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengkonfirmasi bahwa seorang komandan lokal yang terkait dengan serangan 2008 terhadap Kedubes AS di Sana'a gugur syahid (Insyallah) dalam serangan pesawat tak berawak November lalu. Kelompok pejuang Islam tersebut mengatakan bahwa seorang ayah dan anaknya menanam alat pelacak pada kendaraan komandan tersebut yang memungkinkan serangan pesawat tak berawak AS untuk memburunya.

Dalam pernyataan yang dirilis di forum jihad pada tanggal 18 April, AQAP mengumumkan bahwa Adnan Al-Qadhi, seorang komandan yang beroperasi di ibukota Sana'a, dan Syaikh Abu Radwan gugur dalam serangan pesawat tak berawak. Pernyataan itu diperoleh dan diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group.

Al-Qadhi dan dua pengawalnya, Rabiee Lahib dan Radwan al Hashidi, yang tampaknya merupakan Syaikh Abu Radwan, pertama kali dilaporkan gugur pada 8 November, satu hari setelah AS melancarkan serangan udara di sebuah desa di selatan Sana'a.

Al-Qadhi diduga telah terlibat dalam pemboman Kedutaan Besar AS di Sana'a pada tahun 2008, menurut wartawan Yaman Nasser Arrabyee. Adnan Al-Qadhi "adalah seorang letnan kolonel di tentara Yaman sebelum ia bergabung dengan Al-Qaidah," lapor Arrabyee. Ia ditangkap setelah pengeboman Kedutaan Besar AS 2008, tetapi dibebaskan karena koneksinya dengan para pemimpin Yaman. Keluarga Al-Qadhi berasal dari desa yang sama dengan pemimpin Yaman sebelumnya Presiden Ali Saleh, dan Al Qadhi bertugas di sebuah unit di bawah Ali Muhsin, seorang jenderal kuat Yaman yang membantu membawa Saleh berkuasa.

..Beberapa hari setelah kesyahidan mereka, Allah menunjukkan para mujahidin untuk dapat menahan mata-mata yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut..

AQAP mengatakan Al-Qadhi dan Abu Radwan telah "gugur syahid (Insyallah) oleh rudal Amerika dipandu oleh sebuah chip yang ditanam pada Syaikh Adanan Al-Qadhi."

"Beberapa hari setelah kesyahidan mereka, Allah menunjukkan para mujahidin untuk dapat menahan mata-mata yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut," lanjut AQAP.

AQAP kemudian menunjukkan sebuah video dari seorang ayah dan putranya mengakui menanam "chip" pada kendaraan Al-Qadhi. Sang ayah mengatakan bahwa empat perwira militer Yaman membayarnya untuk  menempatkan perangkat pelacakan pada Al-Qadhi melalui anaknya.

AQAP kemudian mengadili dan menghukum ayah tersebut dalam pengadilan syariah karena "pembunuhan Sheikh Adnan Al-Qadhi dan Syekh Abu Radwan, dengan memanfaatkan kepolosan anaknya yang masih muda bernama Barq dan menipu dia untuk menanam dua chip elektronik di Sheikh Adnan Al-Qadhi, yang memandu pesawat Amerika untuk mengidentifikasi lokasi dan membunuhnya dengan rudal yang diarahkan."

Kelompok pejuang Islam Yaman tersebut tidak menunjukkan hukuman yang akan dijatuhkan. Namun, di masa lalu, AQAP memenggal kepala tiga "mata-mata" karena menanam chip pelacak untuk memandu pesawat tak berawak AS dengan target mereka.

Selain itu, AQAP mengumumkan bahwa empat perwira militer Yaman, yang diidentifikasi sebagai "Mayor Jenderal Abdallah al-Hamuud Jabry, Mayor Ghleis Khalid, Mayor Khali al-'Awbali, dan Ajudan Jawwaas," sedang "diburu untuk keadilan" sebagai pembalasan atas kematian Syaikh Adnan Al-Qadhi. (st/tlwj)


latestnews

View Full Version