LATAKIA, SURIAH (voa-islam.com) - Brigade Muhajirin, sebuah unit yang terdiri dari para mujahidin asing yang berperang di Suriah, telah mengumumkan bahwa seorang mujahidin dari Denmark gugur sementara bertempur melawan pemerintah Suriah pada awal Maret.
Dalam sebuah video yang dirilis di forum jihad (6/5/2013), Brigade Muhajirin, yang bersekutu dengan Jabhat Al-Nusrah, afiliasi Al-Qaidah di Suriah, mengumumkan gugurnya warga Denmark Kenneth Sørensen. Video ini diperoleh dan diterjemahkan oleh kelompok Intelijen SITE.
Sørensen, yang juga dikenal sebagai Abu Aisha al Dinmarki dan Abdul Malik al Dinmarki, gugur pada tanggal 3 Maret 2013 di pedesaan Latakia, dalam pertempuran sengit antara para mujahidin dan tentara rezim," kata video tersebut, menurut SITE.
"Saudara kita Abu 'Aisyah berdiri dengan berani dan tidak melarikan diri, sampai ia gugur," lanjut video itu.
Brigade Muhajirin menceritakan bahwa Sørensen telah melakukan perjalanan ke Yaman, Lebanon. Mesir, dan Libya sebelum memutuskan untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Dia dilaporkan "ditahan di Yaman dan Lebanon, karena ia sering ke masjid dan ulama." Sørensen mengaku ia disiksa saat dalam tahanan, dan Brigade Muhajirin mengatakan bahwa saluran televisi Denmark memuat cerita penahanan nya.
Ketika di Yaman, Sørensen kulian di Universitas Imam di Sana'a, yang dijalankan oleh Abdulmajid al Zindani, yang ada dalam daftar Teroris Internasional yang Ditunjuk Khusus AS atas hubungannya dengan Syaikh Usamah Bin Ladin. Departemen Keuangan AS telah menggambarkan Zindani sebagai "loyalis bin Ladin" yang telah memberikan dukungan penting untuk Al-Qaidah. Syaikh Anwar Al Awlaki, warga Amerika yang menjabat sebagai pemimpin kunci dalam Al Qaida di Semenanjung Arab, juga kuliah di Universitas Imam.
..Saudara kita Abu 'Aisyah berdiri dengan berani dan tidak melarikan diri, sampai ia gugur..
Menurut Morten Storm, yang mengaku telah bertugas sebagai agen ganda untuk layanan intelijen Denmark dan telah membantu AS membunuh Syaikh Anwar al Awlaki dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2011, Sørensen tidak diberi akses ke Awlaki karena ia "dianggap terlalu keras dan bermasalah oleh kelompok Islam, "lapor Copenhagen Post November lalu. Storm dan warga Denmark lain, yang dikenal sebagai Allen H., dikatakan telah bertemu dengan Awlaki.
Sørensen tinggal di Mesir selama tiga tahun, kemudian pindah bersama keluarganya ke Libya ketika perang saudara berkecamuk. Setelah perang sipil Suriah pecah, Sørensen "meninggalkan istri dan empat anaknya di Libya dan pergi ke kawasan Mediterania tersebut dan bergabung dengan jajaran Brigade Muhajirin dan bangkit untuk melawan geng murtad Syi'ah Nushairiyah Assad."
Lebih dari 500 orang Eropa bertempur di pihak oposisi di Suriah.
Sørensen adalah salah satu dari ratusan warga Eropa yang diyakini bertempur di Suriah. Menurut SAPO, dinas intelijen Swedia, lebih dari 500 orang Eropa diperkirakan berjuang melawan pemerintah Suriah, banyak yang dianggap bertempur di sisi Brigade Muhajirin dan Jabhat Al-Nusrah.
Brigade Muhajirin dikomandani oleh Abu Omar al Chechnya, seorang mujahid dari wilayah Kaukasus Rusia. Kelompok ini dikenal untuk berjuang bersama Jabhat Al-Nusrah dan telah berpartisipasi dalam menduduki beberapa pangkalan militer Suriah.
Pada akhir Maret, Abu Omar al Chechnya mengumumkan bahwa Brigade Muhajirin telah bergabung dengan beberapa kelompok jihad Suriah dan membentuk Tentara Muhajirin. Kelompok ini memiliki "lebih dari 1.000 Mujahidin, relawan muslim dari berbagai negara, termasuk Emirat Kaukasus," ujar Kavkaz Center, sayap propaganda Emirat Islam Kaukasus yang terkait Al-Qaidah.