TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Tunisia Othmane Jarandi mengatakan kepada AFP hari Sabtu (11/5/2013) bahwa sekitar 800 warga Tunisia bertempur dalam barisan pejuang Islam di Suriah dan mengatakan negara itu akan bekerja untuk memulangkan warganya ditawan di sana.
"Kami tidak memiliki angka pastinya, karena beberapa orang tersebut meninggalkan negara ini secara ilegal, tetapi perkiraan yang paling akurat adalah maksimum 800," bertempur di Suriah, katanya.
Kementerian dalam negeri mengatakan pengawas perbatasan telah mencegah keberangkatan sekitar 1.000 warga Tunisia menuju Suriah, di mana PBB mengatakan lebih dari 70.000 orang telah tewas sejak Maret 2011.
Stasiun radion lokal Tunisia ekspres FM mengatakan 132 pejuang Tunisia telah gugur di dan sekitar utara kota Aleppo pada bulan Februari saja, sebagian besar dari mereka berasal dari kota Sidi Bouzid, tempat kelahiran pertama pemberontakan Musim Semi Arab.
Ahli Tunisia mengatakan masjid di negara itu memainkan peran kunci dalam memacu para mujahid muda untuk pergi ke konflik di Suriah.
Kelompok Islam garis keras, yang ditekan di bawah Presiden Zine El Abidine Ben Ali, telah tumbuh semakin tegas sejak pemberontakan massa yang menggulingkan diktator tersebut pada Januari 2011 dan telah disalahkan atas gelombang kekerasan yang mengguncang Tunisia. (an/aby)