View Full Version
Ahad, 23 Jun 2013

Taliban Bersumpah Akan Lanjutkan Pertempuran Meski Ada Pembicaraan Damai

AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Taliban di Afghanistan pada hari Jumat (21/6/2013) berjanji untuk terus melanjutkan pertempuran  sampai semua tuntutan mereka dapat dipenuhi dan pasukan AS meninggalkan Afghanistan.

Taliban mengatakan bahwa pembukaan kantor politik baru di Qatar sebagai bukti keberhasilan mereka di medan perang.

Seorang pejuang lokal Taliban di distrik Zherai provinsi Kandahar selatan sebagaimana dikutip AFP mengatakan, "Kami menyambut baik pembukaan kantor Taliban di Qatar, dan kami senang tentang hal itu."

Dia berkata, "Dengan berdirinya kantor ini, kami ingin mengadakan pembicaraan dengan masyarakat internasional seperti negara merdeka dan berdaulat. Kami mencapai tujuan kami dalam mengalahkan AS, sekarang kami ingin membebaskan negara kita dari penjajahan. Kami ingin membangun negara kita dengan tangan sendiri." katanya.

Para pejabat AS mengadakan pembicaraan dengan perwakilan kelompok Taliban pada hari Kamis namun pertemuan tersebut telah tertahan menyusul protes oleh pemerintah Afghanistan mengenai bendera dan nama Emirat Islam Afghanistan.

AS juga telah menekankan kantor tersebut tidak harus diperlakukan sebagai kedutaan untuk kelompok pejuang Islam Taliban yang digulingkan dari kekuasaan mereka yang sah pada 2001.

Sementara itu pejuang Taliban lainnya di distrik Ghaziabad provinsi Kunar timur mengatakan kepada AFP, "Kami telah berjuang keras bagi negara kita untuk menyelamatkannya dari penjajah. Ketika tuntutan kami terpenuhi, kita akan duduk di meja perundingan. "

Sementara itu pejuang Taliban lain di provinsi Kandahar mengatakan bahwa mereka telah berjuang melawan Soviet pada tahun 1980 dan melawan AS sejak tahun 2001 untuk "otonomi Afghanistan di bawah pemerintahan Islam".

Pejuang yang menolak disebutkan namanya mengatakan, "Kami tidak pernah mendukung sistem yang kita miliki saat ini di Afghanistan. Mereka melakukan segala sesuatu hanya untuk berada di kekuasaan. Kami senang tentang pembukaan kantor tersebut, tapi para pemimpin Taliban di Qatar tidak harus membuat kesepakatan untuk membawa diri ke dalam pemerintahan, itu tidak dapat kami terima. "

Seorang pemimpin senior Taliban di Pakistan mengatakan kepada AFP bahwa perundingan perdamaian tidak akan berdampak pada kampanye mematikan Taliban dalam penggunaan bom pinggir jalan, serangan jibaku dan penyergapan.

ia berkata, "kemungkinan tidak akan perubahan langsung di lapangan dengan pertempuran yang sedang berlangsung meskipun pembicaraan damai dimulai." (st/kp)


latestnews

View Full Version