View Full Version
Selasa, 23 Jul 2013

Pejuang Patani: Tentara dan Polisi Harus Pergi dari Wilayah Selatan Jika Thailand Ingin Damai

NARATHIWAT, THAILAND SELATAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Patani di Narathiwat telah memasang spanduk dan cat semprot ke jalan dan jembatan semalam, menuntut polisi dan tentara meninggalkan provinsi perbatasan selatan, kata polisi Senin (22/7/2013).

Kepala Polisi Kapten Prachuap Nimruang, kepala unit penjinak bom di Narathiwat, mengatakan pesan spanduk dan cat tersebut semprot ditemukan di 38 lokasi di 13 distrik.

Pesan-pesan tersebut, ditulis dalam bahasa Thailand dan naskah Rumi standar Bahasa Malaysia, menuntut polisi dan tentara meninggalkan provinsi perbatasan Selatan jika pemerintah Thailand ingin melihat perdamaian di wilayah tersebut.

Kapten Polisi Prachuap mengatakan pesan cat dan spanduk itu kemungkinan dipasang dan dicat pada tengah malam.

Polisi berhati-hati untuk pergi keluar memeriksa dan membersihkan spanduk-spanduk dan pesan cat semprot tersebut demi menghindari penyergapan yang dilakukan para pejuang Islam yang kemungkinan menunggu di daerah-daerah tersebut.

Pemerintah Thailand dan kelompok pejuang dari Barisan Revolusi Nasional (BRN) telah menyepakati 40 hari gencatan senjata di provinsi ujung Selatan Thailand meski demikian serangan penembakan dan pemboman masih tetap terjadi di wilayah provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.

Menurut Deep South Watch, lebih dari 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 9.000 terluka dalam lebih dari 11.000 insiden, atau sekitar 3,5 insiden dalam sehari, di tiga provinsi di wilayah perbatasan selatan, Yala, Patani, Naathiwat dan empat distrik di Songkhla sejak perjuangan pemisahan diri umat Islam dari kerajaan Budha Thailand meletus lagi pada Januari 2004.

Ketiga provinsi tersebut dahulunya merupakan wilayah kesultanan Melayu independen sebelum dianeksasi oleh negara  Buddha Thailand pada tahun 1909. (an/bp)


latestnews

View Full Version