JAKARTA (voa-islam.com) - Sebuah video ancaman pembunuhan terhadap buronan mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra oleh Al-Qaidah muncul di YouTube, namun video itu dihapus oleh layanan berbagi tersebut pada hari Sabtu (27/7/2013) karena terlalu keras, dan kemudian muncul lagi beberapa jam kemudian.
Video berdurasi 2 menit, 45 detik tersebut berjudul "Video Al-Qaidah melawan mantan Perdana Menteri Thailand".
Disitu ditunjukkan tiga pria dalam pakaian jenis Arab, dua dipersenjatai dengan apa yang tampaknya merupakan senapan AK 47 ,dengan "pemimpin" di tengah, membaca ancaman kematian.
Orang ketiga paling kiri memegang sebuah foto dari Thaksin Shinawatra.
Penjelasan berbahasa Inggris termasuk ancaman untuk membunuh Thaksin, "untuk membalas pembunuhan terhadap kaum Muslim di Selatan pada tahun 2004". Itu mengacu pada pembantian di distrik kota Tak Bai, dimana lebih 100 Muslim meninggal dan 1298 lainnya terluka, ketika Thaksin menjabat sebagai perdana menteri Thailand.
"Anda telah membunuh saudara-saudara Muslim kami di Tak Bai, Thailand selatan," kata video itu. "Kami akan mendapatkan Anda setiap saat, di manapun di dunia," kata pembicara.
Pengunggah dari video asli tersebut, seorang pengguna YouTube terdaftar dengan nama "mansoor ahmed volvo", tampaknya merupakan warga Pakistan, yang sering memposting dalam bahasa Urdu tentang Punjab, wilayah sengketa di sepanjang perbatasan India. Aksen dalam video bisa mengindikasikan pembicara berasal dari Asia Selatan.
Unggahan pertama video tersebut di YouTube telah dihapus setelah beberapa jam dengan pemberitahuan: "Video ini telah dihapus karena pelanggaran kebijakan YouTube tentang kekerasan".
Video ini muncul lagi dari pengunggah berbeda beberapa jam setelah dihapus.
Unggahan video kedua juga telah dihapus.
Tapi poster anti-Thaksin bermain tag di YouTube. Ahad pagi, versi ketiga dari video itu juga diposting di YouTube, dengan soundtrack berbahasa Thai diputar diatas suara asli.
Video ini juga dihapus oleh YouTube setelah waktu yang singkat. Kemudian itu diunggah lagi di pertengahan Ahad pagi.
Para pejuang Islam di Thailand Selatan telah membantah mereka memiliki hubungan dengan Al-Qaidah atau kelompok mujahidin asing serupa. (st/bp)