BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah merebut empat desa Alawit di pegunungan pesisir Mediterania negara itu pada Senin (4/8/2013) saat mereka memerangi pasukan pemerintah di salah satu kubu Presiden Bashar Assad selama dua hari berturut-turut, kata para aktivis.
Perebutan desa di jantung mereka di provinsi Latakia merupakan pukulan simbolik bagi Assad, yang pasukannya dinyatakan telah mengambil wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir di pusat Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, mengatakan pejuang oposisi merebut desa setelah menyerang pos-pos pemerintah di bukit Jabal al-Akrad pada hari Ahad. Kelompok itu, yang bergantung pada laporan dari aktivis, mengatakan sedikitnya 32 tentara pemerintah dan milisi Assad tewas. sementara dari pihak oposisi setidaknya 19 pejuang, termasuk pejuang asing, gugur dalam pertempuran hari Ahad.
Banyak bagian dari Latakia telah berada di bawah kontrol yang kuat dari pasukan Assad sejak awal konflik lebih dari dua tahun yang lalu, tetapi beberapa daerah termasuk Jabal al-Akrad dekat dengan wilayah yang dikuasai pejuang oposisi dan telah melihat pertempuran.
Ini adalah sukses yang langka bagi para pejuang oposisi di medan perang dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan Assad terus melakukan ofensif sejak mengambil pusat Kota Qushair pada bulan Juni, dan pekan lalu merebut sebuah distrik kunci di pusat kota Homs, kubu oposisi.
Blok oposisi utama Suriah memuji kemajuan pejuang oposisi, dan mengatakan bahwa pasukan Assad telah menggunakan desa-desa tersebut untuk menyerang daerah-daerah sipil yang dikuasai pejuang oposisi.
Kepala Observatorium Rami Abdul-Rahman mengatakan warga sipil di empat desa melarikan diri. Tidak ada laporan tentang korban sipil dalam pertempuran itu."
Lebih dari 100.000 orang tewas sejak konflik dimulai pada Maret 2011 ketika protes damai menentang pemerintahan Assad berubah menjadi pemberontakan bersenjata setelah pendukung oposisi mengangkat senjata untuk melawan tindakan keras dan brutal pemerintah Suriah terhadap para demonstran. (st/tds)