SHABWA, YAMAN (voa-islam.com) - Sebuah serangan oleh "elemen Al-Qaidah" di terminal gas di Yaman menewaskan lima tentara pada hari Ahad (11/8/2013), kata sumber militer
"Para penyerang tiba dengan sebuah mobil di pos pemeriksaan militer dekat terminal gas Balhaf. Mereka melepaskan tembakan dengan senjata otomatis, menewaskan lima tentara sebelum meloloskan diri, "kata sumber itu kepada AFP pada kondisi anonimitas.
Para prajurit tersebut merupakan anggota dari unit militer yang bertanggung jawab atas keamanan di terminal gas Balhaf di provinsi Shabwa Yaman, bagian dari yang dijalankan oleh perushaan Total Prancis.
Terminal itu, di mana sebagian besar ekspor gas Yaman lewat, tidak termasuk di antara target yang dilaporkan menjadi plot skala besar Al-Qaidah yang pihak berwenang Yaman katakan berhasil mereka gagalkan dalam beberapa hari terakhir.
Namun juru bicara pemerintah mengatakan bahwa pipa yang mengarah ke terminal itu menjadi sasaran.
Al-Qaidah juga berencana untuk menyerang terminal minyak Mina al-Dhaba yang dikelola Kanada di provinsi Hadramawt lebih ke timur dan mengambil sandera para staf, termasuk ekspatriat Barat, juru bicara Rajeh Badi mengatakan kepada AFP.
Sebuah fasilitas ekspor terdekat untuk produk turunan minyak juga ditargetkan, kata Badi.
Serangan hari Ahad menyusul gelombang serangan pesawat tak berawak AS terhadap orang-orang yang diduga sebagai pejuang Al-Qaidah di Yaman yang telah menewaskan 38 orang sejak 28 Juli.
Serangan terbaru menghantam utara kota pelabuhan Aden pada hari Sabtu, menewaskan dua orang dan melukai satu lainnya.
Intensifikasi dari perang drone AS di Yaman datang ketika peringatan keamanan meminta Washington untuk menutup 19 kedutaan dan konsulat di Timur Tengah dan Afrika.
Penyadapan komunikasi antara pemimpin Al-Qaidah yang dilakukan intelijen AS dilaporkan termasuk perintah serangan dari Syaikh Ayman al-Zawahiri kepada Al-Qaidah (AQAP) di Semenanjung Arab yang berbasis di Yaman.
AQAP dianggap oleh Washington sebagai cabang paling mematikan dari jaringan pejuang Islam global tersebut.
Washington dan London menarik pulang personil diplomatik dari Sana'a pada Selasa, mengutip laporan intelijen dari serangan AQAP dalam waktu dekat.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat bahwa semua kedutaan mereka yang ditutup karena peringatan keamanan akan dibuka kembali pekan ini, kecuali misi diplomatik di Yaman.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan Washington juga akan tetap menutup konsulat di kota Pakistan Lahore, setelah menarik keluar staf mereka pada hari Kamis. (an/aby)