YAMAN (voa-islam.com) - Pemimpin Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), Nasser al-Wuhayshi, telah bersumpah untuk membebaskan para anggota dari jaringan pejuang Islam tersebut yang dipenjara.
Dalam sebuah "surat kepada para tawanan di penjara para tiran '" pada hari Senin (12/8/2013) pemimpin cabang Al-Qaidah Yaman tersebut mengatakan "penahanan (tahanan jaringan tersebut) tidak dapat bertahan".
"Penjara tidak akan bisa bertahan dan rantai akan rusak," katanya, menambahkan bahwa ini (pembebasan mereka-Red) akan terjadi segera.
"Saudara-saudaramu akan menghancurkan dinding-dinding dan tahta kejahatan ... dan kemenangan berada dalam jangkauan."
Dia menambahkan: "Kita semua di kapal yang sama, beberapa di geladak dan lain-lain di bunt dan setiap tim berhutang kelangsungan hidupnya kepada yang lain."
Nasser Al-Wuhayshi, mantan pembantu pemimpin dan pendiri Al-Qaidah Syaikh Usamah Bin Ladin, meloloskan diri bersama 23 orang tahanan lainnya dari penjara Sana'a dengan menggali terowongan dan kemudian menjadi kepala Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) yang dianggap Washington sebagai cabang paling berbahaya jaringan pejuang Islam global tersebut.
Pada bulan Juli 2011, Wuhayshi berjanji setia kepada penerus Syaikh Usamah Bin Ladin, Syaikh Ayman Al-Zawahiri.
Kelompoknya, telah menyatakan bertanggung jawab atas beberapa serangan, termasuk upaya untuk meledakkan sebuah pesawat komersial AS pada Hari Natal 2009.
Pada hari Ahad serangan oleh "elemen Al-Qaidah" di terminal ekspor gas di Yaman menewaskan lima tentara, sumber militer mengatakan, saat Washington tetap menutup kedutaannya di Sana'a.
Serangan hari Ahad menyusul gelombang serangan pesawat tak berawak AS terhadap orang-orang yang diduga sebagai pejuang Al-Qaidah di Yaman yang telah menewaskan 38 orang sejak 28 Juli.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat bahwa semua kedutaan mereka yang ditutup karena peringatan keamanan akan dibuka kembali pekan ini, kecuali misi diplomatik di Yaman. (an/aje)