BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Senin (12/8/2013) bahwa 25 tentara Bashar Al-Assad tewas dalam pertempuran intens dengan mujahidin di Deir Al-Zor, kota terbesar di Suriah timur.
Setidaknya 33 pejuang afiliasi Al-Qaidah, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Jabhat Al-Nusrah telah gugur sejak Sabtu, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kelompok tersebut, yang bergantung pada jaringan aktivis, dokter dan pengacara di lapangan, mengatakan 25 pasukan rezim juga tewas dalam bentrokan itu.
"Bentrokan sangat intens, para pejuang menggunakan beberapa tank yang mereka miliki, sementara tentara membombardir kantong-kantong jihadis", direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP.
Para mujahidin mengkonsentrasikan upaya mereka pada distrik Huweika, tempat bagi beberapa gedung pemerintah dan markas keamanan.
Pada hari Sabtu, para mujahidin merebut markas lokal dari Partai Baath di Deir Al-Zor, mendorong rezim Bashar Al-Assad melakukan bombardir ke daerah tersebut.
"Mereka (pejuang oposisi) telah maju di berbagai distrik, namun tanpa mengambil sesuatu sepenuhnya," kata Abdel Rahman.
Pengendalian kota tetap terbagi antara pejuang oposisi, sebagian besar dari mereka mujahidin afiliasi Al-Qaidah, dan rezim Suriah. Tapi garis depan dalam fluks, menurut Observatorium berbasis di Inggris.
Meskipun kemunduran sekitar ibukota Damaskus dan di provinsi Homs Suriah tengah, para mujahidin telah membuat kemajuan di Deir Al-Zor dan provinsi pesisir Latakia.