JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Abu Hafs al Maqdisi, pemimpin Jaish al Ummah (Tentara Umat) yang berbasis di Gaza, hari Kamis (15/8/2013) meminta warga Mesir untuk melancarkan "jihad" melawan komandan militer Mesir Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi. Al Maqdisi, yang dibebaskan dari penjara Hamas pada bulan Desember, juga meminta warga Mesir untuk menggulingkan "thoghut" (el Sisi) dan mendirikan negara Islam. Selain itu, al Maqdisi mengatakan dia berharap bahwa salah satu pengawal Al-Sisi akan membunuhnya.
Al Maqdisi lebih lanjut menyatakan, bahwa meskipun Jaish al Ummah saat ini tidak berkoordinasi dengan kelompok-kelompok Salafi jihadi di Mesir, pihaknya siap untuk bekerja dengan Muslim yang siap untuk menerapkan syariah, atau hukum Islam.
Komentar Al Maqdisi datang sehari setelah pihak berwenang Mesir mengambil tindakan diluar batas kemanusiaan untuk membubarkan dua aksi duduk oleh pendukung mantan presiden Muhammed Mursi. Langkah-langkah kejam dan paksa yang digunakan untuk membubarkan pendukung Mursi dengan cepat menyebabkan bentrokan besar.
Pasukan keamanan melakukan "serangan bumi hangus yang menewaskan ribuan orang" selama lebih dari 12 jam, sebagaimana laporan dari kordinator Rumah Sakit Al-Maidani di Rabiah al Adawiya, Dr. Yahya Makkiya, sementara yang terluka mencapa 10.000 lebih.
Peristiwa di Mesir yang terjadi semenjak penggulingan Mursi oleh militer telah mendapatkan reaksi dari kalangan jihadis. Al-Qaidah dan afiliasinya menyusul penggulingan Mursi, telah berulangkali mendorong bahwa jihad adalah solusi untuk menegakkan Syariah, bukan dengan jalan ikut pemilu. Mereka berargumen bahwa Ikhwanul Muslimin melakukan kesalahan dengan terlibat dalam proses demokrasi.
Dalam sebuah esai yang diposting ke forum jihad pada bulan Juli, Abu Muhammad al Maqdisi, seorang ideolog jihad global dan mantan mentor dari Syiakh Abu Musab al Zarqawi, berpendapat bahwa penggulingan tentara Mesir terhadap pemerintahan Mursi "menunjukkan keandalan proyek jihad dan pilihan kotak amunisi atas kotak suara." (an/tlwj)