MAGUINDANAO, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Sebuah kelompok pejuang Muslim yang berjuang untuk kemerdekaan di Filipina selatan telah membantah keras keterlibatan mereka dalam pemboman mematikan yang telah membunuh dan melukai puluhan warga sipil tak berdosa di wilayah bergolak tersebut.
"Pemboman ini bukan pekerjaan kami. Kami berjuang untuk penyebab dan kebebasan rakyat Bangsamoro, "kata Abu Misry Mama, juru bicara Gerakan Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF), dalam sebuah wawancara rahasia dengan surat kabar daerah Mindanao Examiner di Filipina selatan.
Dia mengatakan mereka berjuang untuk jihad dan tidak ada hubungannya dengan kelompok-kelompok teror yang dihubungkan oleh pihak berwenang kepada kelompoknya dan para pejuang kemerdekaan mereka.
"Kami tidak menargetkan warga sipil tak berdosa, khususnya perempuan dan anak. Ini bukan ajaran Alquran suci, "kata Mama, meskipun demikian ia mengaku bertanggung jawab atas pemboman pinggir jalan pada sebuah truk militer di provinsi Maguindanao baru-baru ini.
..Kami tidak menargetkan warga sipil tak berdosa, khususnya perempuan dan anak. Ini bukan ajaran Alquran suci..
Pihak berwenang telah menghubungkan kelompok pejuang Islam Moro tersebut kepada Jemaah Islamiyah Indonesia dan Al-Qaidah. Militer mengatakan kelompok BIFF menyembunyikan ahli bom warga Malaysia Zulkifli bin Hir, yang dicap sebagai diantara mereka yang berada di balik pemboman Bali tahun 2002.
Mama membantah laporan yang menghubungkan kelompoknya dengan pemboman di Cagayan de Oro City dan Cotabato City dan daerah lain di pusat Mindanao. Ia mengatakan pihak militer dan polisi harus menjelaskan bagaimana bom tersebut berhasil melewati pos pemeriksaan keamanan yang ketat.
Hingga kini pasukan keamanan terus memburu kelompok Mama, yang disalahkan oleh tentara untuk serangkain penyergapan pada militer Filipina di Selatan.
"BIFF berada di belakang banyak kekejaman dan pemboman dan operasi yang terjadi untuk menetralisir kelompok ini dan begitu juga kelompok pelanggar hukum lain di balik serangan serupa," kata Kolonel Dickson Hermoso, juru bicara Divisi Infanteri ke-6, dalam wawancara terpisah. (st/me)
Ket: Anggota pasukan Gerakan Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF). / Foto. Mindanao Examiner.com