View Full Version
Selasa, 27 Aug 2013

Pejuang Oposisi Kuasai Kota Strategis Khanasir, Tewaskan 50 Petempur Pro-Assad

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah menguasai sebuah kota strategis di Suriah utara, hari Senin (26/8/2013), menewaskan lebih dari 50 petempur pro-pemerintah dan memotong satu-satunya rute pasokan pasukan pemerintah dari kota Aleppo, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.

Di Aleppo, Pejuang oposisi yang dipimpin oleh Mujahidin afiliasai Al-Qaidah merebut Khanasir, sebuah kota yang berada pada rute pasokan pemerintah yang menghubungkan provinsi utara ke pusat kota Hama.

Keuntungan pemberontak akan membuat pasukan pemerintah terkepung di provinsi Aleppo, menurut Observatorium yang berbasis di Inggris. Langkah ini menghambat opsi pasukan Assad untuk melakukan serangan balik terhadap wilayah yang sebagian besar dikuasai pejuang oposisi di utara Suriah di sepanjang perbatasan Turki.

Rami Abdelrahman, kepala Observatorium, kepada Reuters mengatakan bahwa puluhan pejuang dari milisi bersenjata Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) tewas. Dia mengatakan para aktivis sejauh ini menghitung 53 mayat, termasuk pemimpin dari pasukan NDF yang berbasi di Aleppo.

NDF adalah pasukan relawan bersenjata yang menyamakan dirinya untuk unit cadangan militer. Para petempurnya umumnya tinggal di daerah mereka sendiri dan telah terlibat dalam sebagian besar pertempuran darat melawan pejuang oposisi, sementara pasukan militer Assad yang lebih elit hanya mengatur artileri dan serangan udara.

Lebih jauh ke selatan, warga di provinsi tengah Homs mengatakan pejuang oposisi pada hari Senin juga mencoba untuk merebut kembali kota strategis Talkalakh, 4 km dari perbatasan utara Libanon. Perebutan ini akan memungkinkan pejuang oposisi di pedesaan Homs, yang selama berpekan-pekan menjadi sasaran serangan pasukan Assad, untuk mengisi ulang persediaan mereka.

Provinsi Homs, dianggap penting oleh rezim Suriah untuk mengamankan kekuasaan mereka dari Damaskus ke kubu pesisir pantai kampung Assad yang  merupakan rumah bagi sejumlah besar sekte minoritas Alawit, sebuah cabang dari Syi'ah, yang sebagian besar mendukung presiden. (an/tds)


latestnews

View Full Version