Voa-Islam.com - Pemimpin Al-Qaidah Syaikh Ayman Al-Zawahri mendesak serangan skala kecil di dalam Amerika Serikat untuk "membuat Amerika berdarah secara ekonomi", menambahkan ia berharap pada akhirnya untuk dapat melihat serangan yang lebih besar dan signifikan di negara tersebut.
Dalam pidato audio yang dirilis online sehari setelah ulang tahun ke-12 dari serangan 11 September 2001, Syaik Ayman Al-Zawahiri mengatakan serangan "oleh salah satu saudara (mujahidin-Red) atau beberapa saudara" akan melemahkan ekonomi AS dengan memicu pengeluaran besar untuk keamanan, SITE melaporkan.
Serangan 11 September 2011, di mana pesawat-pesawat yang dibajak diterbangkan ke World Trade Center di New York, Pentagon di Washington dan lapangan Pennsylvania, memicu perang global melawan para pejuang Islam diberbagai negara, termasuk Al-Qaidah dan afiliasinya. Diperkirakan hampir 3.000 orang tewas dalam serangan tersebut.
Kepala kontra-terorisme Barat telah memperingatkan bahwa "srigala-srigala tunggal" radikal yang mungkin tidak memiliki kontak langsung dengan Al-Qaidah menimbulkan resiko yang sama besarnya dengan mereka yang melakukan plot yang kompleks seperti serangan 9/11.
"Kita harus membuat berdarah Amerika secara ekonomi dengan memprovokasi untuk melanjutkan pengeluaran besar untuk keamanan, untuk titik lemah dari Amerika, ekonomi negara itu, yang sudah mulai terhuyung-huyung karena pengeluaran militer dan keamanan," katanya.
"Menjaga Amerika dalam keadaan tegang dan antisipasi, hanya membutuhkan beberapa serangan yang berbeda "di sana-sini", katanya
"Sebagaima kita kalahkan mereka dalam perang di Somalia, Yaman, Irak dan Afghanistan, maka kita harus mengikuti itu dengan ... perang di tanah mereka sendiri. Serangan-serangan yang berbeda ini dapat dilakukan dengan salah satu saudara atau beberapa saudara."
"Pada saat yang sama, umat Islam harus merebut setiap kesempatan untuk mendaratkan "serangan besar" di Amerika Serikat, bahkan jika ini membutuhkan waktu bertahun-tahun kesabaran."
Dalam pidato audio-nya, Syaikh Ayman Al-Zawahri mengatakan bahwa kaum Muslim harus menolak untuk membeli barang dari Amerika dan sekutunya, karena pengeluaran tersebut hanya akan membantu untuk mendanai aksi militer AS di negeri-negeri Muslim. (st/Reuters)