View Full Version
Ahad, 15 Sep 2013

FSA Tolak Inisiatif AS-Rusia dan Akan Terus Berjuang Sampai Assad Jatuh

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Kepala oposisi Tentara Pembebasan Suriah pada Sabtu (14/9/2013) menolak kesepakatan antara Amerika Serikat dan Rusia untuk menghilangkan stok senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014, mengatakan bahwa FSA tidak peduli dengan kesepakatan tersebut dan akan terus berjuang sampai Bashar Al-Assad jatuh.

"Kita tidak bisa menerima bagian dari inisiatif ini," kata Jenderal Selim Idriss kepada para wartawan di Istanbul. mengatakan bahwa brigade-brigade pejuang oposisi menganggap inisiatif tersebut sebagai pukulan terhadap pemberontakan dua setengah tahun mereka untuk menggulingkan Assad.

"Kami di Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tidak peduli dengan pelaksanaan setiap bagian dari inisiatif tersebut... Saya dan saudara saya di sayap militer akan terus berjuang sampai rezim jatuh, "katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Agence-France-Presse.

Jenderal Salim Idris mengatakan kesepakatan itu akan memungkinkan Assad untuk melarikan diri dari tanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga sipil dalam serangan gas beracun di kota Ghouta di pinggiran Damaskus pada 21 Agustus lalu dimana. Assad telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan justru menuduh pejuang oposisi yang melakukan serangan terhadap warga sipil di wilayah yang mereka kuasai sendiri.

..Kami di Tentara Pembebasan Suriah (FSA) tidak peduli dengan pelaksanaan setiap bagian dari inisiatif tersebut... Saya dan saudara saya di sayap militer akan terus berjuang sampai rezim jatuh..

Rencana serangan militer Amerika Serikat ditunda setelah Rusia mengusulkan bahwa Damaskus menyerahkan senjata kimia mereka di bawah pengawasan internasional, Assad menyetujui usulan tersebut.

Salim Idriss berbicara tak lama setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan kerangka waktu yang disepakati, setelah tiga hari pembicaraan di Jenewa.

"Apakah kita warga Suriah harus menunggu sampai pertengahan 2014, untuk terus dibantai setiap hari dan menerima (kesepakatan) itu hanya karena senjata-senjata kimia tersebut akan dihancurkan pada tahun 2014," tanya Idriss.

"Kami menghormati teman-teman kita (di masyarakat internasional), dan kami berharap teman-teman kita memahami posisi kami ... Kami tidak bisa menerima inisiatif ini karena ini mengabaikan ... pembantaian orang-orang kita." (ab/aby)


latestnews

View Full Version