BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Seorang mujahidin asal Prancis yang bertempur bersama kelompok pejuang Islam melawan rezim Suriah telah melakukan aksi bom jibaku terhadap posisi militer di provinsi Aleppo, sebuah kelompok pemantau mengatakan Jumat (11/10/2013).
Sang mujahid itu menewaskan 10 tentara dalam pemboman selama serangan Rabu di desa Al-Hamam, tenggara kota utara Aleppo, Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan kepada AFP.
Serangan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok jihad terkait Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah dan Negara Islam Irak dan Suriah.
Tidak jelas apakah pembom tersebut- yang memiliki nama panggilan Abu Al-Qaaqaa Al-Faransi adalah warga Prancis yang menjadi mualaf atau warga negara Prancis yang berasal dari sebuah negara Muslim.
Sebuah foto yang dikatakan merupakan Abu Al-Qaaqaa Al-Faransi dan beredar di media sosial menunjukkan seorang pria muda dengan jenggot lebat dan menyandang senapan otomatis, mengenakan ikat kepala bertuliskan "Tidak ada Tuhan selain Allah."
Abu Al-Qaqaaa Al-Faransi bukan warga negara Prancis pertama yang gugur syahid (Insyallah) saat memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar Al-Assad di Suriah.
Pada tanggal 24 September, seorang mualaf Prancis gugur syahid (Insyallah), sementara seorang mualaf lain dari Toulouse berusia 22 tahun yang diidentifikasi sebagai Jean-Daniel gugur dalam bentrokan pada bulan Agustus.
Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls mengatakan bulan lalu bahwa lebih dari 300 penduduk atau warga negara Prancis telah berjihad ke Suriah untuk memerangi rezim Bashar Al-Assad, berencana untuk pergi dan bertempur atau baru saja kembali dari negara yang dilanda konflik tersebut. (an/tds)