PAKISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Taliban Pakistan menolak pembicaraan damai dengan pemerintah pada hari Kamis (7/11/2013) setelah terpilihnya komandan pejuang Islam yang memiliki pandangan keras bahkan dikalangan TTP sendiri, Mullah Fazlullah, sebagai pemimpin baru setelah pembunuhan mantan pemimpin Hakimullah Mehsud dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Shahidullah Shahid, juru bicara utama bagi Pakistan Tehreek-e- Taliban (TTP) mengatakan pembicaraan dengan pemerintah adalah "buang-buang waktu" dan pemimpin baru TTP Maulana Fazlullah juga menentang mereka.
"Dia menentang pembicaraan damai. Dia harus mengambil keputusan namun ia menentang pembicaraan damai," kata Shahid kepada AFP.
"Mengadakan pembicaraan damai bahkan bukan sebuah masalah untuk dibahas- pemerintah ini tidak memiliki wewenang, itu bukan pemerintahan yang berdaulat, itu adalah budak, budak Amerika . Mengadakan pembicaraan perdamaian adalah buang-buang waktu . "
"Semua pemerintah memaikan permainan ganda dengan kami. Dalam nama perundingan damai, mereka menipu kita dan membunuh orang-orang kami. Kami adalah seratus persen yakin bahwa Pakistan mendukung penuh Amerika Serikat dalam serangan drone nya,"kata Shaid kepada Reuters dalam pernyataan lain.
Pakistan Taliban sedang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Pakistan dan memberlakukan hukum Syariah di negara bersenjata nuklir tersebut.
Serangan telah meningkat sejak Sharif yang berkuasa pada Mei lalu menjanjikan sebuah negosiasi untuk mengakhiri kekerasan, menjadi perhatian bagi kekuatan global yang sudah terkesima oleh kemungkinan implikasi keamanan akibat dari penarikan sebagian besar pasukan pimpinan AS dari Afghanistan pada tahun 2014.
..Semua pemerintah memaikan permainan ganda dengan kami. Dalam nama perundingan damai, mereka menipu kita dan membunuh orang-orang kami. Kami adalah seratus persen yakin bahwa Pakistan mendukung penuh Amerika Serikat dalam serangan drone nya..
Tidak ada pembicaraan yang berarti telah terjadi sejak pemilihan Sharif dan naiknya Fazlullah sebagai komandan baru TTP bisa menandakan awal dari sebuah periode baru ketidakpastian dan kekerasan di wilayah yang sudah tidak stabil tersebut.
Mullah Radio
Dijuluki Mullah Radio karena siaran radio Islam berapi-api di lembah Swat, Mullah Fazlullah dianggap garis keras bahkan dalam gerakan Taliban Pakistan sendiri.
Lahir pada tahun 1976 , ia menjadi terkenal pada tahun 2004 ketika ia mendirikan sebuah stasiun radio FM bawah tanah di lembah Swat yang sangat konservatif untuk mempromosikan Islam dan anti-Barat.
Dia dan pasukannya mengambil alih lembah pada tahun 2009 dan memberlakukan hukum Islam yang ketat. Fazlullah menentang vaksinasi polio yang ia telah digambarkan sebagai konspirasi Yahudi dan Kristen untuk menyakiti umat Islam, dan memerintahkan penutupan sekolah-sekolah putri.
Mullah Fazlullah juga dituduh sebagai orang yang berada di balik penembakan gadis remaja "antek CIA dan AS," Malala Yousafzai, yang secara terbuka mengkritik Taliban dan berkampanye untuk pendidikan perempuan ala Barat.
Malala sendiri saat ini tinggal bersama keluarganya di utara kota Birmingham Inngris dan Taliban telah mengatakan akan membunuhnya jika dia kembali.
Pasukan Fazlullah yang berpindah melintasi perbatasan pegunungan menuju Afghanistan pada 2009 setelah serangan militer oleh tentara Pakistan. Mullah Fazlullah sendiri diyakini berada di provinsi Nuristan. (an/aby)