Voa-Islam.com - Sebuah pernyataan yang mengatasnamakan Syaikh Ayman Al-Zawahiri menyebutkan bahwa pemimpin tertinggi Al-Qaidah itu akan membubarkan kelompok mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan hanya menyisakan Jabhat Al-Nusrah yang dikomandani Abu Muhammad Al-Jaulani untuk melaksanakan operasinya di Suriah.
Seorang juru bicara Zawahiri mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, dari sekarang hanya akan beroperasi di Irak. Ini akan meninggalkan Suriah sepenuhnya kepada komandan Jabhat Al-Nusrah Abu Mohammad Jaulani.
'Abu Bakr Al-Baghdadi membuat kesalahan besar dalam membentuk Negara Islam Irak dan Suriah tanpa konsultasi," kata pernyataan itu sebagaimana dikutip worldbuletin (8/11/2013).
Ini juga bukti lebih lanjut bahwa pemimpin Jabhat Al-Nusrah Al-Jaulani masih hidup dan aktif, setelah berlalu diam sejak rumor bahwa ia telah Syahid beredar media bulan lalu.
Sampai pernyataan ini, kehadiran kelompok mujahidin terkait Al-Qaidah yang bekerja secara independen satu sama lain ditafsirkan sebagai akibat dari disorganisasi dan kurangnya komunikasi di kamp Al-Qaidah.
Abu Muhammad Al-jaulani semula dikirim oleh pemimpin Al-Qaidah di Irak, Abu Bakr Al-Baghdadi, untuk memimpin perjuangan melawan rezim Assad di Suriah. Al-Jaulani kemudian ditarik kembali setelah Al-Baghdadi menyiapkan ISIS bawah komandonya.Al-Jaulani menolak untuk membubarkan sayap militernya, bernama Jabhat Al-Nusrah, karena ia merasa dirinya hanya bertanggung jawab kepada pemimpin umum Al-Qaidah, Syaikh Ayman Al-Zawahiri.
Meski ada adu argumen antara dua pucuk pimpinan tersebut, namun di lapangan, dua kelompok jihad ini tetap kompak dan kerap melakukan operasi bersama dalam memerangi rezim Bashar Al-Assad dan sekutu-sekutunya. (ab/wb)