View Full Version
Kamis, 29 May 2014

Pejabat AS Konfirmasi Seorang Warganya Lakukan Serangan Jibaku di Idlib Suriah

WASHINGTON (voa-islam.com) - Seorang warga Amerika Serikat yang berjihad di Suriah bersama sebuah kelompok mujahidin yang bersekutu dengan Al-Qaidah melakukan sebuah serangan jibaku disana hari Ahad lalu, dalam apa yang dipercaya menjadi orang Amerika pertama yang terlibat dalam serangan semacam itu di Suriah, para pejabat Amerika mengatakan pada hari Rabu (28/5/2014).

Serangan jibaku tersebut mencuat pertama kali pada Selasa dalam pesan-pesan Twitter dari Jabhat Al-Nusrah, sebuah kelompok jihad di Suriah yang bersekutu dengan Al-Qaidah dalam perang melawan pemerintah Bashar Al-Assad di Suriah.

Para pejabat Amerika, yang berbicara dalam kondisi anomitas karena terkait permasalahan intelijen, menolak untuk memberikan identitas dari warga Amerika tersebut atau memberikan informasi apapun tentangnya. NBC News pertama kali melaporkan bahwa para pejabat Amerika telah mengkonfirmasi pembom jibaku tersebut adalah seorang warga Amerika.

Para aktivis Suriah dan situs media sosial jihad melaporkan bahwa warga Amerika itu bernama Abu Huraira al-Amriki dan melakukan bom truk jibaku di provinsi utara Idlib.

Sebuah foto beredar di akun media sosial jihad menunjukkan sang bomber muda, Abu Huraira Al-Amriki, tengah tersenyum sambil menggendong seekor kucing di dadanya.

Para aktivis juga mengedarkan video yang dikatakan merekam serangan tersebut. Video ini pertama kali menunjukkan mujahidin memuat apa yang tampaknya seperti roket tank ke kendaraan besar yang telah dilapisi dengan pelat logam baja. Dalam video tersebut, ada ledakan besar setelah kendaraan bergerak menyusuri jalan.

Seorang aktivis antipemerintah yang berbicara melalui Skype dekat lokasi pengeboman mengkonfirmasi serangan itu dan mengatakan ia telah melihat warga Amerika tersebut sebelum pengeboman tetapi tidak berbicara dengan dia dan tidak tahu dari mana ia berasal.

"Saya tahu dia adalah seorang Amerika, memiliki paspor Amerika dan bahwa ia bersama Jabhat Al-Nusrah," kata aktivis tersebut, yang hanya memberikan nama depannya, Ahmed, karena alasan keamanan. (by/tlgrp)


latestnews

View Full Version