View Full Version
Jum'at, 04 Jul 2014

Sayap Militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam Peringatkan Israel

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sayap militer gerakan Hamas Palestina, Brigade Izzuddin Al-Qassam, telah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, mengatakan setiap tindakan "idiot" terhadap warga Palestina akan memiliki konsekuensi serius bagi rezim Tel Aviv.

"Tindakan konyol oleh para pemimpin Anda akan cukup bagi kami untuk mengubah daerah-daerah dan tempat-tempat Anda ... menjadi bara," kata Izzudin Al-Qassam dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (3/7/2014).

Pernyataan ini juga mencatat bahwa perlawanan adalah hak bagi Palestina untuk menghadapi kekejaman Israel.

"Apa yang musuh lakukan di Tepi Barat dan Gaza ... menambah bahan bakar api konfrontasi," kata Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas.

Sementara itu, pejuang Palestina menembakkan lebih dari selusin roket dari Jalur Gaza yang terkepung ke Israel sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan Tel Aviv.

Dua roket dilaporkan dicegat oleh sistem rudal Iron Dome Israel. Sisanya, bagaimanapun, melewati sistem yang disponsori AS itu, dengan salah satu dari mereka menyebabkan kerusakan material dan pemadaman listrik setelah menghantam kota Sderot.

Serangan roket terjadi beberapa jam setelah pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di 15 wilayah Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina terluka.

Negara Zionis Yahudi telah melakukan serangan udara di wilayah Gaza, terutama sebagai bagian dari operasi militer konon untuk mencari tiga pemukim Yahudi, yang Tel Aviv klaim telah hilang pada 12 Juni dan yang kemudian ditemukan tewas. Laporan-laporan mengatakan pada 30 Juni bahwa tubuh para remaja Israel ditemukan di sebuah lapangan dekat desa Hilhul, sebelah utara kota al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat yang diduduki.

Rezim Tel Aviv telah menyalahkan kelompok Hamas atas penculikan dan pembunuhan terhadap para remaja itu dan telah menangkap 400 warga Palestina termasuk puluhan anggota kelompok Hamas dalam rentang waktu tiga pekan. Bagaimanapun, Hamas menolak tuduhan tersebut. (st/ptv)


latestnews

View Full Version