View Full Version
Senin, 07 Jul 2014

Hamas Bersumpah Balaskan Kematian 7 Pejuangnya yang Dibunuh Israel

JALUR GAZA (voa-isalm.com) - Kelompok pejuang Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza bersumpah membalas dendam pada Israel atas kematian tujuh anggotanya yang gugur dalam serangan udara Senin (7/7/2014) pagi di dalam pertukaran tembakan mematikan sejak putaran terakhir dari serangan tersebut dimulai pekan lalu.

Hamas mengatakan "musuh, mengacu pada Israel, akan membayar dengan harga yang luar biasa."

Kelompok itu mengatakan orang-orangnya gugur oleh serangan udara Israel di sebuah terowongan yang digunakan oleh para pejuang Islam.

Dua pejuang dari kelompok yang berbeda juga gugur dalam serangan terpisah. Orang-orang itu terlibat dalam serangan roket terhadap masyarakat Israel selatan, kata militer Israel.

Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan udara pada setidaknya "14 situs teror" termasuk "peluncuran roket tersembunyi" di Gaza semalam.

Sekitar selusin roket ditembakkan ke Israel dari Gaza semalam kata militer menambahkan bahwa Salah seorang tentara terluka dalam serangan itu.

Pejuang Gaza menembakkan 25 roket ke Israel pada hari Ahad, militer mengatakan.

Militer mengatakan pejuang Palestina telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel selatan dalam beberapa pekan terakhir, dan mereka telah merespon dengan melakukan serangan udara terhadap sejumlah target di Gaza.

Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer, mengklaim serangan roket itu "tak tertahankan dan tidak dapat diterima."

"Kami akan terus bertindak untuk melemahkan dan melumpuhkan infrastruktur teror Hamas, menyerang gudang mereka, kemampuan manufaktur roket dan yang membahayakan kesejahteraan Israel di selatan negara itu," katanya.

Pejuang Gaza telah membombardir Israel dengan tembakan roket setiap hari selama berpekan-pekan, sebagai pembalasan atas serangan udara Israel. Sembilan pejuang Palestina gugur Senin membuatnya menjadi hari paling mematikan dari pertempuran sejauh ini.

Patroli tentara Israel diserang Senin pagi di sepanjang pagar perbatasan Gaza, kata militer. Tidak ada yang terluka dalam serangan itu mengatakan, yang katanya mungkin termasuk granat berpeluncur roket.

Ketegangan telah meningkat di Israel dan wilayah Palestina sejak tiga remaja Israel - salah satu dari mereka warga negara AS - diculik saat berkendara di Tepi Barat bulan lalu.

Pekan lalu, mayat para remaja itu ditemukan di lapangan Tepi Barat. Israel menyalahkan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza atas insiden itu namun kelompok tersebut menyatakan tidak bertanggung jawab untuk hal itu.

Hanya beberapa jam setelah para para pemuda Israel itu dikuburkan, Mohammed Abu Khdeir, 16 tahun, warga Palestina-Amerika dari Yerusalem timur, diculik oleh pemukim Yahudi radikal di dekat rumahnya, dan jenazahnya yang telah hangus  ditemukan tak lama kemudian di hutan Yerusalem. Hasil otopsi awal ditemukan bahwa ia telah dibakar sampai mati.

Pembunuhannya memicu gelombang protes kekerasan di Palestina dan di sekitar Yerusalem yang kemudian menyebar ke kota-kota Arab di utara. Sekitar 50 orang ditangkap dalam beberapa hari demonstrasi setelah kematian Abu Khdeir, dan 15 petugas polisi dan dua warga sipil terluka, kata polisi. (st/ap)


latestnews

View Full Version