View Full Version
Rabu, 09 Jul 2014

Sayap Militer Hamas Tetapkan 4 Syarat Jika Israel Ingin Perdamaian

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer faksi perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza, telah menetapkan empat syarat kepada Israel untuk pertemuan pembicaraan damai sebelum Brigade itu menghentikan operasi melawan Israel, yang pada hari Selasa meluncurkan serangan besar terhadap Jalur Gaza yang terkepung.

"Musuh tidak akan menikmati ketenangan selama mereka terus melancarkan serangan kriminal pada orang-orang kami di Tepi Barat, Yerusalem dan Gaza dalam pelanggaran kesepakatan gencatan senjata 2012 [yang diperantarai Mesir]," kata juru bicara Brigade, Abu Obeida dalam sebuah pernyataan yang direkam dan disiarkan di saluran televisi Hamas Al-Aqsa.

Abu Obeida juga mengatakan Israel harus melepaskan sejumlah warga Palestina Tepi Barat yang baru-baru ini kembali ditangkap setelah dirilis dalam kesepakatan pertukaran tahanan 2011.

Dia juga mengatakan Israel harus "menghentikan sabotase" kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan saingannya gerakan Fatah di Tepi Barat baru-baru ini, yang menyaksikan peresmian dari pemerintah persatuan yang berbasis di Ramallah awal bulan lalu.

Dia menambahkan bahwa Israel juga harus "berhenti ikut campur dengan pekerjaan pemerintah baru tersebut."

"Brigade telah menargetkan sejumlah situs di bawah kendali musuh dengan puluhan roket sebagai respon dan peringatan terhadap keputusan bodoh [Israel] untuk meluncurkan serangan baru di Gaza, yang akan datang dengan harga yang mahal," kata Abu Obeida.

Dia melanjutkan dengan mengatakan Brigade Al-Qassam akan memperluas operasi mereka di Israel jika negara zionis Yahudi itu terus "menargetkan rumah-rumah sipil" di Jalur Gaza.

Al-Qassam mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa pihaknya telah meledakkan sebuah terowongan di bawah situs militer Karam Abu Salem di perbatasan selatan Jalur Gaza.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Brigade tersebut mengatakan pejuangnya berhasil menyusup ke pangkalan militer Zakim di Israel selatan, menimbulkan kerugian besar pada pasukan Israel.

Kekerasan berkobar di wilayah Palestina pada hari Selasa setelah Israel melancarkan serangan militer besar - dijuluki "Operation Protective Edge" - dengan tujuan yang dinyatakan menghentikan serangan roket dari Gaza.

Setidaknya 25 warga Palestina tewas dan ratusan terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Selasa, sementara kelompok-kelompok perlawanan Palestina terus menembakkan roket ke Israel dalam menanggapi serangan udara Israel yang sedang berlangsung. (an/wb)


latestnews

View Full Version