View Full Version
Kamis, 16 Oct 2014

Tunisia, Arab Saudi, Yordania, Maroko dan Libanon, 5 Negara Penyumbang Mujahid Terbesar di IS

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Diperkirakan 15.000 mujahidin dari setidaknya 80 negara diyakini telah memasuki Suriah untuk bergabung dalam uit-unit yang kini menjadi bagian dari Islamic State (IS) di Irak dan Suriah, The Washington Post mengungkapkan dalam peta pelacakan aliran pejuang asing yang bepergian ke Suriah.

Peta itu adalah kompilasi dari data yang diberikan oleh CIA serta penelitian yang dilakukan oleh The Soufan Group dan Pusat Studi Internasional untuk Radikalisasi (ICSR) tentang jumlah mujahidin asing yang berjihad dengan kelompok jihad di Suriah.

Menurut peta itu, Tunisia berada di tempat pertama dengan sekitar 3.000 mujahid ysng saat ini beroperasi di Suriah. Arab Saudi berikutnya dengan 2.500 mujahidin, Yordania dengan 2.089 mujahidin, dan kemudian Maroko dengan 1.500 mujahidin.

Libanon, dengan populasi empat juta jiwa, berada di tempat kelima dengan 890 mujahid.

Dengan negara-negara Barat mengekspor seperlima dari mujahid (sekitar 3.000 pejuang). Rusia berada di tempat pertama dengan 800 pejuang dan Inggris di tempat kedua dengan 488 mujahid.

Ketika menyebrang ke benua Amerika, dari AS, total 130 mujahid telah meninggalkan negara itu untuk bergabung IS.

Pada tanggal 25 Mei, seorang pria muda Amerika, Mounir Mohammed Abu Salha, yang dikenal sebagai al-Amriki, meledakkan sebuah bom truk besar di Idlib di barat laut Suriah.

Sebuah video yang menunjukkan Abu Salha, kelahiran Florida, merobek-robek paspornya sebelum serangan itu telah menimbulkan ketakutan dan kesadaran di antara warga AS tentang pejuang asing yang meninggalkan negara itu ke Suriah.

Peta itu juga menunjukkan 20 pejuang yang berasal dari wilayah Palestina yang dijajah Zionis Israel sejak 1.948. Namun, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyebutkan jumlah mereka 30, dimana sisanya bergabung dengan Jabhat Al-Nusrah. (st/akbhar)


latestnews

View Full Version