BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah terlibat bentrokan sengit dengan pasukan loyalis Assad pada Sabtu (25/10/2014), ketika mereka mencoba untuk mengamankan jalur suplai mereka ke Aleppo.
"Bentrokan di wilayah Handarat di utara Aleppo, terjadi sehari setelah pertempuran yang menewaskan 15 tentara dan milisi pro-rezim serta 12 pejuang oposisi," kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) Rami Abdel-Rahman kepada AFP, Minggu (26/10/2014).
"Pejuang oposisi dari semua faksi utama telah meluncurkan sebuah operasi untuk mencoba mengamankan wilayah Handarat," kata Rami Abdel-Rahman.
"Mereka mencoba untuk mengusir tentara dari bukit-bukit yang direbut oleh rezim dalam beberapa hari terakhir," kata Rami Abdel-Rahman.
Awal bulan ini, Observatorium melaporkan bahwa pasukan pemerintah yang didukung oleh milisi Syi'ah dari Libanon, Hizbullah, telah merebut Handarat, di utara Aleppo.
Pertempuran untuk menguasai bukit Handarat menentukan bagi pejuang oposisi karena merupakan jalur utama pasokan mereka dari Turki dan karena bisa menempatkan daerah-daerah dari Aleppo yang dikuasai pejuang oposisi dikepung tentara.
"Jika tentara mengambil alih seluruh daerah tersebut, itu bisa membuat daerah-daerah kota Aleppo yang dikuasai pejuang oposisi di bawah total pengepungan," kata Abdel-Rahman.
Aleppo telah terbagi sejak serangan pejuang oposisi di musim panas tahun 2012 antara sektor di sisi barat dikuasai loyalis Assad dan pejuang oposisi menguasai wilayahnya di timur.
Para pejuang oposisi melancarkan serangan di Aleppo pada Juli 2012, menyebabkan beberapa distrik berada di bawah kendali mereka.
Abdel-Rahman mengatakan, para milisi di sisi rezim Assad di Handarat juga termasuk milisi Syi'ah asal Iran dan milisi Palestina pro pemerintah. (st/may/tds)