View Full Version
Selasa, 11 Nov 2014

Warga Australia Kembali Gugur Saat Berjuang Bersama Islamic State di Suriah

SYDNEY, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Seorang warga Australia ketiga telah gugur dalam dua pekan terakhir saat berjuang bersama dengan mujahidin Islamic State (IS) di Suriah, kata sebuah laporan hari Ahad (9/11/2014).

Pria yang tidak disebutkan namanya itu, diyakini berasal dari baratdaya Sydney dan telah menikah serta memiliki anak, menurut Sun Herald.

Departemen Luar Negeri Australia mengatakan pihaknya mencoba untuk memverifikasi laporan tersebut, tapi itu "sangat sulit untuk melakukannya".

"Karena situasi keamanan sangat berbahaya bantuan konsuler tidak lagi tersedia di dalam Suriah atau Irak," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Laporan terjadi dua pekan setelah warga Australia kelahiran Afghanistan Mohammad Ali Baryalei, rekrutan IS paling senior Australia, dilaporkan gugur di Suriah.

The Herald melaporkan bahwa mujahid IS lainnya dari Sydney, Abu Noor al-Kurdi, juga gugur bersama Baryalei.

Pemerintah Australia mengeluarkan peraturan mempidanakan bepergian untuk berjihad di wilayah konflik pada bulan Oktober, sebagai respon terhadap kekhawatiran tentang aliran pejuang asing ke Timur Tengah.

Sekitar 70 warga Australia diyakini telah melakukan perjalanan, dengan 100 lain yang mendukung mereka dengan perekrutan dan pendanaan dari dalam negeri, kata pemerintah.

Diperkirakan 20 jihadis yang berjuang dengan kelompok jihad di wilayah tersebut juga telah kembali ke Australia, sementara lebih 73 orang paspor mereka dibatalkan untuk mencegah mereka bergabung dengan kelompok Islamic State, kata Canberra.

Lima belas warga Australia, termasuk dua pembom jibaku, diperkirakan telah gugur dalam pertempuran di Suriah dan Irak, kepala intelijen Australia David Irvine mengatakan pada akhir Agustus.

Negara ini menaikkan tingkat ancaman teror pada bulan September dan melancarkan serangan kontra-terorisme yang luas di Sydney dan Brisbane, dengan Jaksa Agung George Brandis memperingatkan pekan lalu bahwa Australia harus bersiap untuk skala operasi yang lebih besar. (st/AFP)


latestnews

View Full Version