RAMADI, IRAK (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) telah menyerbu Komando Operasi Anbar di Ramadi dan telah merebut kontrol dari seluruh kota itu secara efektif, The Long War Journal melaporkan Ahad (17/5/2015).
Laporan-laporan menunjukkan bahwa pasukan Irak di koridor Fallujah-Ramadi berantakan sepenuhnya dan mundur dari Habbaniyah dan daerah-daerah lainnya.
Hanya dua hari setelah menyerang dan mengambil kendali pusat pemerintahan Ramadi, Daulah Islam melancarkan serangan jibaku yang terkoordinasi terhadap markas Komando Operasi Anbar, komando tingkat korps yang terletak di barat laut Ramadi.
Setidaknya tiga pembom jibaku membuka pertempuran dengan meledakkan bahan peledak mereka di gerbang markas, menewaskan lima tentara Irak, menurut Associate Press. Serangan jibaku itu diikuti oleh gelombang pejuang Daulah Islam.
Pasukan Irak kemudian mundur dari pusat komando, menurut Jean-Marc Mojon, kepala biro AFP di Irak.
"IS mengambil alih komando operasi #Anbar di #Ramadi setelah pasukan #Iraq mundur: Juru bicara gubernur," Mojon mentweet.
Laporan Mojon ini dipantulkan oleh pendukung IS. "kontrol penuh markas komando operasional," satu akun menyatakan.
Daulah Islam dikatakan telah melancarkan serangan di Camp Ar Ramadi, basis militer di barat kota. Brigade ke-8 Syi'ah Irak dan unit-unit lainnya ditempatkan di Camp Ar Ramadi.
IS kemudian merilis sebuah pernyataan yang mengatakan mereka telah menguasai markas Brigade ke-8.
"Daulah Islam menerapkan kontrol atas seluruh kota Ramadi setelah menyerbu Brigade ke-8, yang paling penting bagi kubu Safawi," pernyataan resmi oleh 'Amaq News, yang terkait dengan IS mengatakan.
Para pejabat militer Irak telah meremehkan hilangnya Ramadi dan Komando Operasi Anbar. Kementerian Pertahanan mengklaim bahwa milisi Shahawat mengontrol 75 persen dari stadion olahraga Ramadi dan militer dalam "kontrol penuh" dari lingkungan Mukhabarat, menurut All Irak News Agency.
Daulah Islam meluncurkan ofensif terbaru untuk mengambil kendali dari Ramadi pada awal April, beberapa hari setelah Perdana Menteri Haider al Abadi sesumbar bahwa Irak "berdiri di depan dan pertempuran akan berada di sini, di tanah Anbar untuk benar-benar membebaskannya."
Pada akhir April, Daulah Islam telah maju dan merebut beberapa lingkungan dan membunuh serta melukai puluhan tentara Irak.
Kota Ramadi sendiri telah diperebutkan sejak Januari 2014, ketika kelompok jihad menguasai Fallujah dan beberapa kota lain dan kota-kota di Anbar. (st/tlwj)