ISTAMBUL (voa-islam.com) - Sikap pemimpin yang sangat dicita-citakan oleh Muslim seluruh dunia lahir dari Erdogan. Dengan suara sangat jelas, Erdogan menyatakan akan membebasan Yerusalem, Selasa (2/6/2015).
Pernyataan Erdogan itu bersamaan dengan berlangsungnya kampanye AKP yang sedang berjuang mendapatkan dukungan dari rakyat Turki, dalam pemilihan parlemen Turki.
Erdogan bukan hanya ingin menjadikan isu masalah Palestina dan Yerusalem sebagai isu politik belaka, tapi kesungguhnannya dalam perjuangan membebaskan Palestina dari cengkeraman Yahudi.
"Penaklukan adalah Mekkah. Penaklukan adalah Saladin. Kibarkan lagi bendera Islam di Yerusalem," demikian Erdogan berpidato di depan rakyatnya.
"Penaklukan adalah Warisan Sultan Mehmed II. Ini memaksa Turki kembali berdiri di atas kakinya," lanjutnya.
Erdogan menarik garis lurus antara penaklukan Yerusalem oleh Saladin, atau Salahudin al Ayubi, dan penaklukan Konstantinopel. Ia menggunakan retorika sejarah untuk menarik rakyat memilih partainya.
Tidak sekadar retorika, PM Ahmed Davutoglu baru saja mendedikasikan bandara di selatan negeri itu dengan nama Bandara Saladin.
"Nama Saladin adalah representasi Kurdi, Turki, dan Arab. Dia adalah pemimpin kami," ujar Davutoglu dalam pidatonya.
Saladin, masih menurut Davutoglu, adalah simbol yang menyatukan. Jadi, lanjutnya, semua yang mengklaim Yerusalem adalah kota suci Yahudi harus malu.
"Kami memilih nama Saladin untuk mengirim pesan, dengan pertolongan Allah, bahwa Yersalem akan selalu menjadi milik orang Kurdi, Turki, dan Arab. Kota untuk orang-orang Muslim," demikian Davutoglu.
Erdogan terus berjuang ingin menegakkan Islam dengan menggunakan sarana Partai AKP. [jj/voa-islam.com]