View Full Version
Selasa, 21 Jul 2015

Mujahidin Suriah Tembakan Ratusan Roket dan Mortir ke Benteng Terakhir Rezim Assad di Idlib

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan oposisi Suriah, termasuk pejuang yang berafiliasi dengan Al-Qaidah, telah menembakkan ratusan roket dan mortir di dua desa terkepung berpenduduk mayoritas Syiah di provinsi barat laut Idlib yang menjadi benteng terakhir rezim Assad di provinsi tersebut, sebuah kelompok monitor mengatakan hari Selasa (21/7/2015).

Hujan roket dan mortir dari pejuang oposisi Suriah itu dikatakan sebagai pembalasan atas bombardir serampangan oleh rezim Assad terhadap kota Zabadani yang kini dikuasai mujahidin.

Sedikitnya tujuh orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam penembakan oleh aliansi Jaisyul Fath (Tentara Pembebasan) di desa Fuah dan Kafraya yang dikuasai rezim Assad pada hari Senin dan Selasa, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan.

Tidak jelas apakah para korban adalah warga sipil atau pasukan pemerintah, kata kelompok monitor yang berbasis di Inggris tersebut.

Pertikaian terus berlanjut sekitar dua desa itu pada Selasa, dengan kekuatan oposisi termasuk afiliasi Al-Qaidah Jabhar Al-Nusrah memerangi pasukan rezim dan petempur sekutu Assad dari militan Syi'ah Hizbullat Libanon.

Bentrokan yang terus meningkat mendorong kekhawatiran di Damaskus, di mana milisi pro-rezim dan keluarga mereka dari dua desa mengadakan demonstrasi meminta untuk dikirim ke sana untuk membela mereka.

Sebagian besar provinsi Idlib, termasuk ibukota provinsi, sekarang dipegang oleh pejuang dari Jaisyul Fath dan kelompok pejuang oposisi lain setelah serangan sapuan awal tahun ini.

Fuaa dan Kafraya di antara pos-pos tersisa yang dikontrol rezim di provinsi tersebut, dan sekarang benar-benar dikepung.

Jaisyul Fath memulai serangan terhadap desa-desa itu pada tanggal 15 Juli, mengatakan ofensif itu sebagai pembalasan atas serangan rezim di Zabadani, benteng terakhir yang dikuasai pejuang oposisi di sepanjang perbatasan Suriah dengan Libanon, awal bulan ini. (st/ahram)


latestnews

View Full Version