IRAK/SURIAH (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) hari Kamis (19/11/2015) merilis sebuah video mengancam Gedung Putih dengan bom jibaku dan bom mobil dan bersumpah untuk melakukan serangan lebih lanjut pada Prancis.
Video enam menit yang dirilis oleh pejuang Daulah Islam di Irak itu juga memuji serangan Paris pekan lalu, menurut terjemahan dari bahasa Arab yang disediakan oleh SITE Intelligence Group yang berbasis di Maryland.
Ancaman terbaru ini terjadi satu hari setelah IS mengeluarkan video yang menunjukkan gambar Kota New York, yang menyarankan itu juga menjadi target.
Daulah Islam, yang menguasai wilayah besar di Suriah dan Irak, telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan hari Jumat lalu di Paris di mana 129 orang tewas.
Direktur FBI James Comey mengatakan hari Kamis ia tidak mengetahui adanya ancaman yang nyata dari "serangan jenis Paris" di Amerika Serikat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan kepada CNN bahwa video Kamis sedang diperiksa untuk menentukan "kebenaran." "Semua orang di sini dalam pemerintah Amerika Serikat menganggap ancaman ini serius," katanya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang video itu.
Video dibuka dengan klip berita televisi dari serangan Paris dan kemudian menunjukkan dua pejuang IS yang secara terpisah berbicara ke kamera.
Berjudul "Paris Sebelum Roma," video menunjukkan seorang pejuang IS mengancam akan "membombardir" monumen Prancis dan bersumpah untuk menyerang Gedung Putih.
"Kami akan meledakkannya, sama seperti kita meledakkan berhala di negeri yang baik ini," kata salah satu pejuang, mengacu ke Gedung Putih.
Pejuang kedua mengancam Presiden AS Barack Obama dan Presiden Prancis Francois Hollande. "Kami akan memanggang mereka ... dengan (ledakan) ikat pinggang dan bom mobil."(st/Reuters)