BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Al Murabitoon, sebuah kelompok afiliasi Al-Qaidah yang beroperasi di Afrika Barat, telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan jibaku pada Jum'at (20/11/2015) pagi di sebuah hotel mewah di Bamako, Mali.
Kelompok Al-Qaidah itu mengatakan tanggung jawab atas serangan Bamako dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Al Jazeera. Operasi itu dilakukan "dalam koordinasi dengan Al-Qaidah di Maghreb Islam Emirat Sahara.".
Al Murabitoon mengatakan para pejuangnya akan melepaskan sandera yang ditahan di hotel untuk "pembebasan para mujahidin di penjara Bamako ini." Selain itu, menuntut agar pasukan Mali dan Prancis menghentikan "penindasan terhadap rakyat Mali utara." Para mujahidin mengancam akan mengeksekusi para sandera jika tuntutan tidak dipenuhi dan mengatakan akan merilis pernyataan lengkap tentang serangan itu di lain waktu.
Serangan hari Jum'at dimulai ketika jihadis, konon mengendarai kendaraan dengan pelat diplomatik, menembus perimeter keamanan Radisson Blu Hotel dan kemudian menembak untuk membuka jalan mereka ke hotel. Setelah masuk, orang-orang bersenjata melakukan pencarian di hotel "lantai demi lantai, kamar demi kamar" menurut Reuters.
Jihadis mengatakan telah mengambil 170 sandera, termasuk sejumlah warga Amerika, Prancis, Cina, dan India. Sedikitnya 27 orang tewas dan diperkirakan 80 sandera dibebaskan setelah mereka mampu membaca ayat-ayat Al-Quran secara benar. Taktik memisahkan kaum Muslim dari sandera lainnya adalah salah satu yang sering digunakan oleh Al-Qaidah untuk menghindari membunuh umat Muslim.
Pasukan khusus Mali serta pasukan khusus AS dikatakan telah menyerbu hotel dalam upaya untuk membebaskan para sandera. Enam orang Amerika dikatakan telah dibebaskan oleh Pasukan Khusus AS.
Al Murabitoon dipimpin oleh Mokhtar Belmokhtar, seorang mujahid veteran Afrika yang secara terbuka menyatakan kesetiaan kepada Syaikh Ayman al Zawahiri. Belmokhtar dan pengikutnya telah berada di balik beberapa serangan spektakuler di Afrika Barat selama beberapa tahun terakhir, termasuk serangan jibaku di fasilitas gas In Amenas di tenggara Aljazair pada Januari 2013, dan serangan bunuh diri di Niger pada Mei 2013 yang menargetkan barak militer dan tambang uranium. Puluhan orang tewas dalam serangan ini.
Belmokhtar dan unitnya masing-masing dimasukkan oleh AS sebagai teroris global yang ditunjuk khusus dan Organisasi Teroris Asing.
AQIM cabang Sahara dipimpin oleh Yahya Abu Hammam, yang terdaftar oleh AS sebagai teroris global yang ditunjuk khusus untuk memainkan "peran kunci dalam kegiatan jihad kelompok ini yang sedang berlangsung di Afrika Utara dan Mali." (st/tlwj)