ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) telah mengeluarkan sejumlah aturan dan peraturan bagi wanita yang ingin melakukan operasi jihad melawan musuh, termasuk petunjuk rinci bagi mereka yang "mendapat izin" menjadi pelaku bom jibaku baru.
Seorang wanita Arab meminta IS untuk menerbitkan pedoman jihad, bertanya-tanya bagaimana ia bisa membantu para mujahidin jika perang dilancarkan di 'Bilad al-Haramain' (dalam referensi untuk Arab Saudi).
IS menanggapi simpatisan perempuan itu dengan merilis sebuah pernyataan termasuk pedoman dasar bagi mujahidah (perempuan mujahid).
"Perempuan bisa melakukan jihad untuk mendukung agama Allah sesuai dengan kemampuan mereka, apakah dengan keperawatan, menjahit, atau melayani melalui memasak, mencuci, dan hal-hal lain," kata Zura Foundation yang terkait IS mengutip pernyataan Daulah Islam.
IS menunjukkan jika seorang wanita diserang di rumahnya, dia dapat membela diri dengan senjata, meledakkan sabuk jibaku jika diperlukan. "Dia memiliki hak untuk meledakkan itu tanpa izin dari orang lain (rupanya dari kelompok tersebut)," kata pernyataan itu.
"Dia juga bisa melawan tanpa izin dari orang lain, dalam kasus dia diserang oleh orang-orang kafir," kata Zura Fondation, menambahkan: "Perempuan diperbolehkan untuk melaksanakan operasi syahid hanya jika amir memerintahkan itu."
"Wanita dapat menggunakan senapan sniper menurut perintah dari amir," IS berpendapat.
Pernyataan itu menambahkan bahwa perempuan juga diundang untuk mengikuti pelatihan militer hanya jika mereka berpakaian sesuai dengan Syariah dan terpisah dari laki-laki. (an/ARA)