View Full Version
Rabu, 20 Jan 2016

Daulah Islam (IS) Akui Kematian Mohammad 'JIhadi John' Emawazi di Majalah Dabiq Terbaru

RAQQA, SURIAH (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) telah mengakui kematian militan bertopeng anggota mereka, Mohammed Emwazi, yang muncul di beberapa video yang menggambarkan pemenggalan sandera Barat, SITE Intelligence Group melaporkan pada hari Selasa (19/1/2016).

Situs tersebut, yang memonitor kegiatan para jihadis, melaporkan bahwa IS menerbitkan sebuah "profil pujian" dari Emwazi di Dabiq, majalah berbahasa Inggris mereka pada hari Selasa.

Emwazi, seorang warga Inggris kelahiran Kuwait, dirujuk ke dalam beberapa laporan sebagai "Jihad John".

"Sikap keras Nya terhadap orang-orang kafir diwujudkan melalui perbuatan yang membuat marah semua bangsa, agama, dan faksi-faksi dari kuffar, seluruh dunia bersaksi tentang ini," kata artikel Dabiq, menurut terjemahan yang disediakan oleh SITE.

Dabiq juga menggambarkan dia sebagai "saudara terhormat" terkenal karena "belas kasihan dan kemurahan hati" yang pernah menyerahkan seorang "budak" sebagai hadiah "kepada seorang saudara yang tengah cedera yang belum menikah".

Seorang juru bicara militer AS, mengatakan pada bulan November bahwa militer "cukup yakin" bahwa serangan pesawat tak berawak di Suriah telah membunuh Emwazi, yang berbicara dalam video pemenggalan dengan aksen Inggris saat ia memegang pisau.

Secara terpisah, pejabat AS lain mengatakan tiga drone - dua dari AS dan satu dari Inggris - menargetkan kendaraan yang diyakini digunakan Emwazi bepergian di Raqqa, ibukota khalifah IS di Suriah utara. Pejabat itu mengatakan pesawat tak berawak AS menembakkan rudal Hellfire yang menghantam kendaraan tersebut.

Enwazi muncul dalam video yang diposting online oleh IS mulai Agustus 2014 yang menggambarkan pemenggalan wartawan AS Steven Sotloff dan James Foley, pekerja bantuan AS Abdul-Rahman Kassig, pekerja bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning, serta wartawan Jepang Kenji Goto.

Dalam video tersebut, sosok bertopeng tinggi berpakaian hitam dan berbicara dengan aksen Inggris yang biasanya dimulai dengan kata-kata politik kasar mengejek barat sementara sandera berlutut terbungkus dalam sebuah pakaian bergaya penjara oranye, kemudian mengakhirinya memegang pisau di tangan nya dengan korban tanpa kepala tergeletak di hadapannya di pasir.

Dia juga muncul sebagai narator dalam video-video pemenggalan kepala lainnya, termasuk pembunuhan massal terhadap tawanan tentara pemerintah Suriah.

Emwazi diyakini berumur di pertengahan 20-an ketika ia gugur. Dia telah dijelaskan oleh mantan sandera sebagai psikopat yang senang mengancam tawanan Barat nya.

Wartawan Spanyol Javier Espinosa, yang ditahan oleh IS di Suriah selama lebih dari enam bulan setelah penculikannya pada bulan September 2013, mengatakan Emwazi akan menjelaskan secara rinci bagaimana para anggota IS akan melaksanakan sebuah pemenggalan.

Para sandera menjuluki tiga penculik berkasen Inggris dengan sebutan "The Beatles" - dengan "Jihad John" sebagai referensi untuk John Lennon, kata Espinosa.

Emwazi lahir di Kuwait dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di daerah Taima di Jahra sebelum pindah ke Inggris saat anak-anak, menurut laporan berita mengutip aktivis Suriah yang tahu keluarganya. Dia belajar di sekolah negeri di London, kemudian menuntut ilmu komputer di University of Westminster sebelum berangkat ke Suriah pada tahun 2013. (st/guardian)


latestnews

View Full Version