KARACHI, PAKISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban telah menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh blogger dan aktivis hak Khurram Zaki, dikenal karena sikap vokalnya melawan Taliban dan kelompok-kelompok Islamis lainnya, yang ditembak mati di kota pelabuhan Pakistan, Karachi Sabtu (8/5/2016) malam.
Qari Saifullah, juru bicara untuk kelompok Hakimullah dari koalisi Taliban Pakistan (Tehrik-e-Taliban Pakistan), mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Ahad (9/5/2016) bahwa Zaki telah ditargetkan karena mengkritik seorang ulama terkemuka yang terkait dengan Masjid Merah di Islamabad.
Zaki, yang diberondong peluru hingga tewas saat duduk di sebuah kafe pinggir jalan di distrik utara Karachi, baru-baru ini telah memimpin kampanye menentang ulama Maluna Abdul Aziz atas dugaan mendukung mujahidin.
Pada tahun 2007, adik Maulana Abdul Aziz, Ghazi Abdul Rasheed, bersama dengan ratusan siswa, gugur dalam penyerbuan militer - yang diperintahkan oleh penguasa militer saat itu Jenderal Pervez Musharraf - yang menargetkan masjid.
Aziz sejak itu telah dibebaskan dari semua tuntutan pidana oleh pengadilan Pakistan, tapi masih menyerukan penggulingan pemerintah dan penerapan hukum syariah Islam.
Zaki telah menceritakan kepada teman-temannya bahwa dia masuk "daftar puncak" target beberapa kelompok jihad, Jibran Nasir, sesama aktivis yang juga terlibat dalam protes menentang Aziz, mengatakan kepada Reuters hari Ahad.
Nasir mengatakan bahwa Zaki tidak menentukan kelompok khusus yang telah mengancamnya.
Menurut pernyataan yang dirilis setelah kematian Zaki oleh website yang dia bantu jalankan, sang aktivis telah menjadi "target kampanye kebencian sistematis" oleh pemimpin politik Islam dan Lashkar-e-Jhangvi.
Pembunuhan target adalah umum di Karachi, meskipun kekerasan telah menurun secara signifikan sejak peluncuran operasi paramiliter di kota itu hampir tiga tahun lalu.
Pembunuhan Zaki pada Sabtu malam - seperti pembunuhan sejenisnya baru-baru ini di Bangladesh - adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap blogger sekuler dan aktivis anti mujahidin di Pakistan, terutama di Karachi.
Aktivis hak asasi semakin meningkat di antara mereka yang ditargetkan di Karachi. Pada April tahun lalu, aktivis terkemuka Sabeen Mahmud ditembak dan dibunuh saat bepergian di mobilnya. (st/aa)