View Full Version
Sabtu, 15 Oct 2016

Islamic State (IS) Gagalkan Plot Kudeta di Mosul, Eksekusi 58 Anggotanya yang Terlibat

MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Islamic State (IS) telah menhancurkan sebuah plot pemberontakan di Mosul, yang dipimpin oleh salah satu komandan lokal mereka yang bertujuan untuk membelot ke musuh dan membantu memberikan Mosul untuk pasukan pemerintah, warga dan para pejabat keamanan Irak mengatakan kepada Reuters.

Menurut laporan kantor berita itu hari Jum'at (14/10/2016) bahwa buntut dari penghancuran plot tersebut IS mengeksekusi 58 orang yang diduga mengambil bagian dalam plot setelah terungkap pekan lalu. Warga, yang berbicara kepada Reuters dari beberapa dari beberapa lokasi di kota yang memiliki layanan telepon, mengatakan komplotan itu dieksekusi dengan cara ditenggelam dan tubuh mereka dikuburkan di sebuah kuburan massal di gurun di pinggiran kota.

Di antara mereka yang ditangkap adalah seorang pembantu lokal dari pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi, yang memimpin komplotan, menurut laporan yang diberikan oleh lima warga, dicocokkan oleh Hisham al-Hashimi, seorang ahli urusan IS yang menjadi penasihat pemerintah di Baghdad.

Reuters tidak menerbitkan nama pemimpin komplotan itu untuk menghindari peningkatan risiko keselamatan bagi keluarganya, maupun identitas orang-orang di dalam kota yang berbicara tentang plot tersebut.

Tujuan dari komplotan itu untuk melemahkan IS dalam mempertahankan Mosul di pertempuran mendatang, yang diperkirakan menjadi pertempuran terbesar di Irak sejak invasi pimpinan AS 2003.

Mosul adalah benteng besar terakhir dari IS di Irak. Dengan populasi pra-perang sekitar 2 juta, itu setidaknya lima kali ukuran kota-kota lain yang telah dikendalikan IS. Para pejabat Irak mengatakan serangan darat besar-besaran bisa dimulai bulan ini, didukung oleh kekuatan udara AS, pasukan keamanan Kurdi dan milisi Syi'ah sekterian.

Menurut Hashimi, para pembangkang itu ditangkap setelah salah satu dari mereka tertangkap dengan pesan di telepon menyebutkan transfer senjata. Dia mengaku selama interogasi bahwa senjata itu disembunyikan di tiga lokasi, yang akan digunakan dalam pemberontakan untuk mendukung tentara Irak ketika mereka mendekat di Mosul.

IS menggerebek tiga rumah yang digunakan untuk menyembunyikan senjata pada 4 Oktober, kata Hashimi.

Seorang juru bicara koalisi militer pimpinan AS yang melakukan serangan udara terhadap sasaran IS di Suriah dan Irak tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal laporan plot yang digagalkan tersebut.

Seorang warga Mosul mengatakan IS telah menunjuk seorang pejabat baru, Muhsin Abdul Kareem Oghlu, pemimpin unit sniper dengan reputasi sebagai pejuang pantang menyerah, untuk membantu gubernur Mosul, Ahmed Khalaf Agab al-Jabouri, dalam menjaga kontrol wilayah itu. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version