KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban Afghanistan mengatakan mereka menembak jatuh sebuah helikopter militer Afghanistan di Kunduz hari Kamis ketika helikopter itu kembali dari operasi di provinsi tetangga Takhar, The Long War Journal melaporkan hari Jum'at (24/2/2017).
Para pejabat Afghanistan kemudian mengklaim bahwa helikopter itu melakukan "pendaratan darurat" setelah menghadapi masalah mekanis. Di masa lalu, para pejabat Afghanistan telah berulang rulang kali tidak mau mengakui bahwa hilangnya pesawat mereka sebagai akibat dari tembakan musuh.
Taliban melaporkan hari Kamis di Voice of Jihad, media propaganda resminya, bahwa "Mujahidin Emirat Islam menembak jatuh sebuah helikopter serang musuh hari Kamis di distrik Dashti Archi dari Kunduz ketika dua dari helikopter tempur musuh itu sedang dalam perjalanan kembali ke Kunduz dari Takhar. "Taliban juga mengatakan menyita "dua senapan mesin DShK dari reruntuhan pesawat.
Hari Jum'at, Kementerian Pertahanan Afghanistan menegaskan bahwa helikopter serang ringan MD-530 buatan Amerika itu "melakukan pendaratan darurat karena masalah teknis dan awak helikopter diselamatkan oleh helikopter lainnya," menurut Khaama Press. Helikopter mendarat di distrik Dasht-i-Archi.
Namun laporan Khaama Press laporan memiliki satu detail yang menarik lainnya: "[Juru bicara Departemen Pertahanan] Waziri lebih lanjut menambahkan bahwa helikopter itu hancur di daerah tersebut dan itu tidak bisa diperbaiki."
Ini merupakan indikasi kuat bahwa distrik Dasht-i-Archi berada di luar kendali pemerintah, karena militer Afghanistan tidak akan menghancurkan helikopter tersebut jika mereka mampu menemukannya.
The Long War Journal menyimpulkan, meskipun sulit untuk menilai apakah cerita versi Taliban atau Departemen Pertahanan Afghanistan yang benar, Taliban telah terbukti kredibel dalam laporan seperti ini di masa lalu. Militer Afghanistan, di sisi lain, telah berulang kali membantah tentang serangan terhadap aset penerbangan mereka oleh mujahidin dan bahkan telah berusaha untuk menutup-nutupi hilangnya helikopter mereka.
Dalam satu contoh, pada bulan Maret 2016, para pejabat Afghanistan mengklaim sebuah helikopter di provinsi Kunar melakukan pendaratan keras, sedangkan Taliban mengatakan menghancurkannya saat mendarat di sebuah pangkalan terpencil. Taliban kemudian mengeluarkan rekaman video dari helikopter itu meledak dalam serangan IED besar saat mendarat. (st/tlwj)