DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah entitas oposisi Suriah baru yang termasuk di dalamnya bekas afiliasi Al-Qaidah di Suriah Jabhat Fateh Al-Sham mengatakan mereka berada di belakang pemboman kembar hari Sabtu menargetkan para milisi Syi'ah asing bayaran asal Iran dan Irak di pusat Damaskus yang menewaskan 74 orang.
"Pada hari Sabtu ... serangan kembar dilakukan oleh dua pahlawan Islam ... di pusat ibukota Damaskus, menewaskan dan melukai puluhan," kata pernyataan itu, yang dirilis pada hari Ahad (12/3/2017).
Tanpa menjelaskan lebih lanjut, mereka menyebut pemboman "pesan bagi Iran dan para milisinya".
Iran dan gerakan Syi'ah Hizbullata Libanon yang didanai Teheran adalah sekutu dekat rezim Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan 43 peziarah asal Irak termasuk di antara mereka yang tewas ketika sebuah bom pinggir jalan meledak saat sebuah bus yang membawa milisi Syi'ah asing yang akan ditugaskan untuk menjaga kuil-kuil suci penganut Syi'ah berjalan melalui daerah Ban al-Saghir dari Kota Tua Damaskus yang terkenal dan seorang pembom jibaku meledakkan dirinya.
Monitor yang berbasis di Inggris itu mengatakan 11 pengamat dan delapan anak termasuk di antara orang mati, seperti 20 anggota pasukan keamanan pro-rezim.
Televisi pemerintah memberikan jumlah korban 40 tewas dan 120 terluka oleh "dua bom diledakkan oleh teroris", sementara kementerian luar negeri Irak mengatakan sekitar 40 warga negaranya telah mati.
Pada bulan Januari, HTS juga menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom jibaku kembar di distrik Kafr Sousa dari Damaskus yang mempunyai keamanan ketat, menewaskan 10 orang, delapan dari mereka tentara.
Damaskus, kubu rezim Presiden Bashar al-Assad, sebagian besar telah terhindar kekerasan yang mengguncang kota-kota besar lainnya dalam perang enam tahun Suriah.
Tapi pemboman periodik telah menargetkan tempat-tempat suci Syiah dan banyak diklaim oleh Islamic State (IS). (st/TNA)