SEMENANJUNG SINAI, MESIR (voa-islam.com) - Islamic State (IS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan hari Selasa (18/4/2017) di pos pemeriksaan keamanan dekat Biara St Catherine di Semenanjung Sinai di utara Mesir yang menewaskan satu polisi dan melukai empat lainnya.
Sekelompok pria bersenjata anggota IS telah menyerang pasukan keamanan Mesir di pos pemeriksaan keamanan, yang terletak sekitar 800 meter dari biara.
St Catherine adalah salah satu situs Kristen yang paling penting di dunia dan dibangun pada akhir abad ke-6 dan terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Insiden itu terjadi hanya lebih dari satu pekan setelah afiliasi Islamic State di Mesir yang disebut "Wilayat Sinai" menytakan bertanggung jawab atas dua pemboman mematikan terhadap gereja-gereja Kristen di negara itu.
Pada tanggal 9 April, sedikitnya 17 orang tewas dan lebih dari 40 terluka setelah sebuah bom yang menargetkan sebuah gereja di Alexandria. Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah sebuah gereja di kota Tanta dekat Kairo ditargetkan dengan bom yang dikendalikan dari jarak jauh, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai sekitar 80 lainnya.
Sebuah keadaan darurat negara selama tiga bulan juga diumumkan oleh Presiden Abdel Fattah el-Sisi dan disetujui oleh parlemen pasca serangan.
Sementara itu, polisi Mesir telah menangkap seorang pria yang diduga terlibat dalam pengeboman gereja.
Sang tersangka, Ali Mahmoud Mohamed Hassan, adalah salah satu dari 19 tersangka yang namanya dipublikasikan oleh polisi setelah ledakan.
Pada hari Senin, para pejabat Mesir menangkap 13 orang yang diduga merencanakan serangan terhadap minoritas di negara itu Kristen serta aparat keamanan. (st/ptv)