MAZAR- I-SHARIF, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Sebanyak 140 tentara Afghanistan tewas pada hari Jum'at (21/4/2017) oleh penyerang Taliban yang menyamar dengan seragam militer dalam serangan paling mematikan yang pernah terjadi di sebuah pangkalan militer Afghanistan, kata beberapa pejabat.
Kementerian Pertahanan mengatakan korban "lebih dari 100" tentara Afghanistan tewas dan terluka.
Seorang pejabat di kota utara Mazar-i-Sharif, di mana serangan tersebut terjadi, mengatakan pada Sabtu (22/4/2017) bahwa setidaknya 140 tentara tewas dan banyak lainnya luka-luka. Pejabat lain mengatakan, jumlah korban tewas bahkan lebih tinggi lagi.
Para pejabat tersebut berbicara dalam kondisi anonimitas karena pemerintah belum mengeluarkan angka korban yang pasti.
Serangan tersebut secara mengejutkan menyoroti perjuangan pemerintah Afghanistan dan pendukung internasionalnya untuk mengalahkan potensi perjuangan kelompok Taliban yang telah mencengkeram Afghanistan selama lebih dari satu dekade.
Pejabat AS di Washington pada hari Jumat telah menempatkan korban di lebih dari 50 orang tewas dan terluka.
Sebanyak 10 pejuang Taliban, yang mengenakan seragam tentara Afghanistan dan mengendarai kendaraan militer, berjalan ke pangkalan dan menembaki sebagian besar tentara tak bersenjata yang sedang makan, menurut para pejabat.
Penyerang menggunakan granat dan senapan berpeluncur roket, dan beberapa rompi jibaku yang meledak dengan bahan peledak, kata mereka.
Saksi mata menggambarkan adanya kebingungan karena tentara tidak yakin siapa penyerangnya.
"Itu adalah adegan yang kacau dan saya tidak tahu harus berbuat apa," kata seorang perwira tentara yang terluka dalam serangan tersebut. "Ada tembakan dan ledakan di mana-mana."
Pangkalan tersebut merupakan markas Korps ke-209 Angkatan Darat Afghanistan, yang bertanggung jawab atas sebagian besar wilayah Afghanistan utara, termasuk provinsi Kunduz dimana terjadi pertempuran sengit.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan beberapa pemimpin senior Taliban baru-baru ini di Afghanistan utara.
Empat dari penyerang tersebut adalah simpatisan Taliban yang telah menyusup ke tentara dan bertugas untuk beberapa waktu, kata Mujahid.
Klaim itu belum dikonfirmasi oleh tentara Afghanistan.
Koalisi militer pimpinan NATO menyebarkan penasihat ke basis di mana serangan tersebut terjadi untuk melatih dan membantu pasukan Afghanistan namun pejabat koalisi mengklaim tidak ada pasukan internasional yang terlibat dalam serangan tersebut. (st/Reuters)