View Full Version
Jum'at, 26 May 2017

Taliban Tewaskan 35 Tentara Saat Rebut Pangkalan Militer AfghanIstan di Kandahar

KANDAHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setelah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Afghanistan di provinsi selatan Kandahar selama beberapa hari terakhir, Taliban kini telah menguasai sebuah pangkalan militer besar Long War Journal melaporkan hari Kamis (25/5/2017).

Pertempuran di Kandahar terjadi saat Taliban tetap melakukan serangan di beberapa wilayah di seluruh negeri sebagai bagian dari Operasi Mansouri.

Serangan besar pertama terjadi pada 22 Mei, ketika pejuang Taliban menyerbu sebuah pangkalan militer di distrik Shah Wali Kot di Kandahar utara.

Para pejabat Afghanistan mengklaim bahwa 20 pejuang Taliban dan 11 tentara tewas dalam pertempuran tersebut. Menurut Kementerian Pertahanan, "pangkalan tersebut jatuh ke tangan Taliban setelah terjadi bentrokan berat beberapa jam," TOLONews melaporkan.

Taliban, yang mengatakan bahwa basis tersebut terletak di distrik Arghandab, mengatakan bahwa mereka membunuh 35 tentara Afghanistan, menangkap empat lainnya dan menyita "3 APC" (kemungkinan Humvee), dan juga menghancurkan tiga lagi selama serangan tersebut.

Baik militer Afghanistan maupun Taliban diketahui membesar-besarkan jumlah yang mereka bunuh dalam pertempuran, namun demikian laporan Taliban lebih akurat di bandingkan dengan pemarintah.

Pada hari yang sama, Taliban mengatakan menguasai "pos pemeriksaan" perbatasan di distrik selatan Shorabak dan membunuh 15 tentara Afghanistan.

Selain itu, Taliban mengatakan telah membunuh delapan tentara Afghanistan lagi setelah merebut sebuah pos terdepan di distrik utara Khakrez.

Kelompok tersebut mengklaim telah merebut senjata dan amunisi selama penyerbuan itu.

Tidak ada dari insiden-insiden yang terjadi itu yang dilaporkan di media Afghanistan. Kandahar adalah provinsi strategis bagi Taliban, dan dianggap sebagai tempat kelahiran kelompok tersebut.

Provinsi ini berbatasan dengan Baluchistan, provinsi Pakistan yang berfungsi sebagai safe haven kelompok tersebut dan juga pusat rekrutmen utama. Kandahar juga merupakan kunci produksi dan distribusi opium, sumber utama pendapatan Taliban.

Pada tanggal 23 Mei, Taliban mengatakan bahwa mereka membunuh 4 tentara Afghanistan dan melukai empat lainnya selama serangan terhadap sebuah pangkalan militer dan sebuah pos terdepan di Shah Wali Kot.

Selain itu, Taliban melaporkan bahwa Arbakis, atau pasukan kesukuan yang dibayar pemerintah untuk memerangi mujahidin, "meninggalkan" sebuah desa di distrik utara Maruf.

Pada tanggal 24 Mei, petugas keamanan Afghanistan melaporkan bahwa pejuang Taliban membunuh 13 tentara Afghanistan dalam serangan malam hari di pangkalan militer di distrik Maiwand, menurut TOLONews. Delapan pejuang Taliban dilaporkan gugur dalam pertempuran tersebut.

Pada tanggal 26 Maret, Taliban mengatakan bahwa pihaknya menguasai empat dari 18 distrik Kandahar (Ghorak, Miyanashin, Registan, dan Shorabak) dan melakukan kontes perebutan berat terhadap lima lagi (Arghastan, Khakrez, Maruf, Maiwand, dan Shahwalikot). FDD's Long War Journal menilai klaim kontrol Taliban bisa dipercaya.

Dari sembilan distrik yang tersisa, Taliban mengatakan bahwa pihaknya "tidak mengendalikan wilayah tertentu" tapi "hanya melakukan serangan gerilya."

Jika Taliban melebih-lebihkan kendalinya di Kandahar, mereka kemungkinan besar akan mengklaim untuk mengendalikan setidaknya beberapa wilayah Distrik seperti Panjwai dan Zhari.

Pendiri Taliban dan amir pertamanya, Mullah Omar, mendirikan Taliban di Panjwai, dan Zhari yang dianggap sebagai rumah spiritual kelompok tersebut.

Al-Qaidah telah mengambil keuntungan dari keberhasilan Taliban di Kandahar dan provinsi lainnya. Hingga Oktober 2015, Al-Qaidah menjalankan dua kamp pelatihan besar di distrik Shorabak.

Pasukan AS membunuh lebih dari 150 pejuang Al-Qaidah saat membombardir kamp-kamp tersebut.

Serangan Taliban di Kandahar terjadi saat kelompok tersebut memerangi pasukan Afghanistan di beberapa provinsi.

Pejuang Taliban telah menyerang pasukan Afghanistan di negara tetangga Helmand, di mana semua distrik dikendalikan atau diperebutkan oleh kelompok tersebut, juga di provinsi Uruzgan, Zabul, Ghazni, Paktika, Kunar, Kunduz, Baghlan, Badghis, Faryab, dan provinsi-provinsi lainnya. (st/tlwj) 


latestnews

View Full Version