View Full Version
Selasa, 11 Jul 2017

Islamic State Rebut Sebagian Besar Desa di Selatan Mosul dari Pasukan Syi'ah Irak

MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Islamic State (IS) telah merebut sebagian besar desa di selatan Mosul kendati kehilangan kendali atas bentengnya di kota tersebut, seorang perwira dan penduduk Irak mengatakan. 

Perdana Menteri Haider al-Abadi mengumumkan klaim kemenangan atas Islamic State di Mosul pada hari Senin (10/7/2017).

 

 

 

Bila terkonfirmasi, ini menandai kekalahan terbesar IS sejak kemajuan kilat mereka meletus di Irak utara tiga tahun lalu. 

Namun para pejuang IS, yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan mortir, kini telah menangkap lebih dari 75 persen Imam Gharbi, sebuah desa di tepi barat sungai Tigris, sekitar 70 km selatan Mosul, dan bala bantuan diperkirakan berdatangan, kata perwira militer Syi'ah Irak.

Islamic State melancarkan serangannya terhadap Imam Gharbi pekan lalu, dalam jenis serangan gerilya yang diperkirakan akan mereka gelar saat ini ketika pasukan Syi'ah Irak yang didukung AS memperoleh kembali kendali atas kota-kota yang dikuasai mereka pada saat serangan 2014 yang mengejutkan. 

Warga Mosul Hind Mahmoud mengatakan melalui telepon bahwa dia telah mendengar baku tembak di Kota Tua dan melihat sebuah helikopter militer Irak menembaki pejuang IS pada hari Selasa. 

Dilucuti dari Mosul, kekuasaan Islamic State di Irak akan berkurang menjadi hanya di daerah pedesaan, gurun barat dan selatan kota. 

IS juga menghadapi tekanan di basis operasionalnya di kota Raqqa, Suriah, di mana pasukan Kurdi dan Arab yang didukung AS telah merebut wilayah di tiga sisi kota. 

Kampanye untuk merebut kembali Mosul dari pejuang IS diluncurkan Oktober lalu oleh aliansi berkekuatan 100.000 pasukan dari unit pemerintah Irak, pejuang Peshmerga Kurdi dan milisi Syi'ah bayaran Iran, dengan sebuah koalisi pimpinan AS memberikan dukungan utama untuk udara dan darat.  

Pemerintahan Haider Abadi di Irak sekarang menghadapi tugas yang sulit untuk mengelola ketegangan sektarian yang memungkinkan Islamic State untuk mendapatkan pendukung di negara itu di antara sesama Sunni, yang mengatakan bahwa mereka dipinggirkan oleh pemerintah pimpinan Syi'ah. 

Koalisi yang dipimpin AS memperingatkan bahwa kemenangan di Mosul tidak menandai akhir dari ancaman global IS. 

"Sekarang saatnya semua orang Irak bersatu untuk memastikan ISIS (Islamic State) dikalahkan di seluruh wilayah Irak lainnya dan bahwa kondisi yang menyebabkan munculnya ISIS di Irak tidak diperbolehkan untuk kembali lagi," Letnan Jenderal Stephen J. Townsend mengatakan dalam sebuah pernyataan. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version