PESHAWAR, PAKISTAN (voa-islam com) - Putra pemimpin tertinggi Taliban Mullah Haibatullah Akhundza gugur pada hari Kamis (20/7/2017) dalam sebuah serangan jibaku di provinsi Helmand di Afghanistan selatan, kata salah satu juru bicara gerakan tersebut.
Abdur Rahman, 23 tahun, yang juga dikenal sebagai Hafiz Khalid, gugur dengan mengendarai sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan bahan peledak ke sebuah pangkalan militer Afghanistan di kota Gereshk, sebelah utara ibukota provinsi Lashkar Gah, Qari Yousaf Ahmadi, juru bicara utama Taliban untuk Afghanistan selatan, mengatakan .
Dia mengatakan bahwa Abdur Rahman adalah seorang siswa madrasah namun ingin melakukan serangan jibaku.
"Dia berhasil dalam misinya Kamis lalu," katanya.
Pejuang Taliban mengendarai tiga kendaraan Humvee rampasan meledakkan diri ke pos pemeriksaan saat pertempuran sengit terjadi di sekitar Gereshk pada hari Kamis.
Seorang anggota senior Taliban, yang dekat dengan keluarga Haibatullah, mengatakan bahwa Abdur Rahman telah mendaftarkan diri sebagai seorang pembom jibaku sebelum ayahnya menjadi pemimpin Taliban tahun lalu dan bersikeras untuk melanjutkan setelah ayahnya berkuasa.
Mullah Haibatullah mengambil alih kepemimpinan Taliban setelah pendahulunya, Mullah Akhtar Mohammad Mansour meninggal dalam serangan drone AS di Pakistan pada bulan Mei 2016.
"Sebelum ini, sejumlah kerabat dekat dan anggota keluarga pemimpin tertinggi sebelumnya telah melakukan pemboman jibaku namun Syaikh Haibatullah telah menjadi pemimpin tertinggi pertama yang anaknya mengorbankan hidupnya," kata anggota senior Taliban tersebut.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa pihak keamanan sedang menyelidiki insiden tersebut dan tidak dapat memastikan bahwa putra Mullah Haibatullah telah terbunuh.
Insiden di Gereshk terjadi saat pertempuran di Helmand, sumber sebagian besar panen opium Afghanistan, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah berakhirnya musim panen.
Pejuang Taliban menguasai sebagian besar provinsi tersebut dan mengancam Lashkar Gah namun pasukan pemerintah, yang didukung oleh serangan udara AS, telah meluncurkan sebuah operasi untuk mengusir mereka dari sekitar ibu kota provinsi.
Selain di Helmand, ada juga laporan pertempuran sengit di wilayah lain di negara ini, mulai dari provinsi Kunduz dan Baghlan di utara sampai provinsi Farah di barat. (st/Reuters)