ISLAMADAB, PAKISTAN (voa-islam.com) - Taliban Pakistan pada hari Selasa (1/8/2017) merilis majalah edisi pertama untuk wanita, yang tampaknya bertujuan untuk meyakinkan para pembaca sasarannya untuk bergabung dengan kelompok tersebut dan berjihad.
Edisi pertama "Sunnat E Khaula" - yang diterjemahkan sebagai 'Jalan Khaula', mengacu pada seorang perempuan pengikut awal Nabi Muhammad - yang diterbitkan oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menampilkan gambar seorang wanita berhijab dari kepala sampai kaki di sampul depannya.
Di dalamnya termasuk diantaranya adalah wawancara dengan istri pemimpin TTP, yang tidak disebutkan namanya, di mana dia berbicara tentang menikah dengan pemimpin kelompok jihad tersebut, Fazlullah Khorasani, pada usia 14 tahun.
"Saya bertanya mengapa sekarang di mana-mana ada rona dan tangisan tentang pernikahan di bawah umur ... Kita harus mengerti bahwa anak laki-laki dan perempuan dewasa jika belum menikah terlalu lama bisa menjadi sumber penghancuran moral masyarakat," kata istri pemimpin TTP tersebut kepada pewawancara.
"Kami ingin membangkitkan wanita Islam untuk maju dan bergabung dengan barisan mujahidin," demikian bunyi editorial pembukaan majalah itu, yang mencakup kolom saran untuk calon wanita jihadis.
"Aturlah pertemuan rahasia di rumah dan ajaklah para saudari mujahidah yang berpikiran sama," kata kolom tersebut.
"Bagikan literatur yang merefleksikan kewajiban jihad, atur kelas pelatihan fisik untuk para saudari perempuan. Pelajari cara mengoperasikan senjata sederhana. Pelajari penggunaan granat."
Majalah berbahasa Inggris ini juga menyertakan sebuah artikel yang ditulis oleh seorang dokter wanita Pakistan yang menjelaskan keputusannya untuk menghindari pendidikan barat dan memeluk Islam, yang berjudul "Perjalanan saya dari ketidaktahuan menuju petunjuk."
Pada puncak pengaruh Taliban di Pakistan, kelompok jihad tersebut secara teratur mengeluarkan publikasi dalam bahasa Urdu dan Inggris, dengan harapan bisa menarik orang-orang baru ke barisannya.
Kelompok ini juga aktif di Facebook dan Twitter, namun sebagian besar halaman media sosialnya sekarang telah ditutup.
Militer Pakistan melancarkan serangan terhadap kelompok jihad di negara bagian barat laut pada akhir 2014 setelah salah satu faksi Taliban Pakistan menyerang sebuah sekolah militer yang membunuh lebih dari 150 orang.
Keamanan sejak saat itu membaik, meski Taliban terus melakukan serangan sporadis, termasuk satu bulan lalu di sebuah pasar di Lahore yang menewaskan 26 orang. (st/AN)